Cerita mistis gunung api purba nglanggeran

Gundana

Liputan6.com, Yogyakarta – Gunung api purba Nglanggeran di Gunungkidul tidak hanya menyimpan keindahan alam. Gunung api purba Nglanggeran Gunungkidul menyimpan mitos dan cerita seram yang bisa membuat bulu kuduk merinding.

Berikut lima mitos dan cerita seram yang melingkupi gunung api purba Nglanggeran di Gunungkidul

1. Tempat Hukuman

Menurut desas-desus yang beredar, dahulu kala gunung ini merupakan tempat untuk menghukum warga setempat.  Sesuai dengan arti namanya, Nglanggeran yang berarti nglanggar atau melanggar.

Nama tersebut diambil karena warga yang berada di sekitar gunung api purba percaya bila ratusan tahun lalu warga setempat pernah merusak wayang seorang dalang. Karena murka, warga itu dikutuk menjadi sosok wayang dan dibuang ke gunung api purba Nglanggeran di Gunungkidul.

 

Cerita horor Gunung Api Purba berupa tukang jamu gendong yang berkeliaran dan menghantui banyak orang di sana seperti pendaki atau pun wisatawan.

SHARE :

Ditulis Oleh: Wike Sulistiarmi

Gunung Api Purba Yogyakarta adalah salah satu destinasi Indah di Gunungkidul. Destinasi ini sering mendapat sebutan Gunung Nglanggeran. Gunung yang terbentuk sekitar 0,6-70 juta tahun yang lalu ini memiliki sejarah panjang hingga kini. Konon banyak cerita horor di Gunung Api Purba yang kerap kali menghantui.

Baca juga: Cerita Horor Pendaki Gunung Gede Ini Bikin Merinding

Penampakan Penjual Jamu gendong jadi ciri khas cerita horor Gunung Api Purba

Salah satu pendaki mengaku pernah mendapati penampakan seorang wanita yang menjual jamu. Awalnya pendaki tidak mengira wanita penjual jamu tersebut adalah penampakan, karena itu pendaki pun memutuskan untuk beristirahat dan melambaikan tangan untuk membeli jamu.

Namun ketika para pendaki lengah dan mengok ke penjual jamu, sosok itu lenyap. Karena merasa ketakutan, para pendaki pun kembali ke pos awal.

BACA JUGA:   23 Wisata Bukit Mas Surabaya Wiyung

Cerita tukang jamu juga bukan hanya dijumpai oleh satu orang saja, pendaki lain juga mendapati tukang jamu gendong berkeliaran di Gunung Api Purba.

“Jamune Mas…” begitu ujar penjual jamu ketika menghantui pendaki sebelum akhirnya menghilang.

Kadang penjual jamu juga menampakkan diri dari dekat. Saat mendekat, penjual jamu yang awalnya berparas cantik lama-lama menjadi tua dan menyeramkan.

Legenda Gunung Nglanggeran yang menyeramkan

Sebelumnya, konon bukit Nglangggeran ini merupakan tempat menghukum warga desa. Nglanggeran sendiri berasal dari kata nglangger yang artinya melanggar.

Nama ini diambil karena warga setempat percaya ratusan tahun lalu penduduk desa sekitar pernah merusak wayang seorang dalang. Karena dalang murka, warga pun dikutuk menjadi sosok wayang dan dibuang ke Bukit Nglanggeran.

Bebatuan besar yang menjadi daya tarik wisata kawasan ini juga tak jauh dari cerita-cerita mistis di mana sering menjadi tempat pertapaan warga. Akan ada keberuntungan jika bertapa di sana. Tak jarang pendaki akan mudah menemukan sesajen dan semacamnya di beberapa spot di Bukit Nglanggeran ini.

Yang paling menyeramkan adalah di sebuah sumber air. Di sana bahkan tim phinemo pernah merasakan hawa mistis ketika menjelang maghrib. Sayup-sayup terdengar suara memanggil dari sumber mata air yang terdapat sebuah pohon besar yang nampak disakralkan karena terdapat kain putih melingkari pohon tersebut.

Meskipun banyak beredar cerita horor, namun adapula pendaki yang merasa biasa saja ketika mendaki gunung ini, mereka hanya merasakan keindahannya saja. Kalau Kamu bagaimana? Apa yang Kamu rasakan ketka mendaki ke gunung yang tingginya sekitar 700 mdpl ini?

SHARE :

Gunung api purba Nglanggeran adalah sebuah sebuah perbukitan yang merupakan destinasi populer di Kabupaten Gunungkidul, Jogja. Desa wisata ini memang relatif baru dibandingkan tempat wisata lain di Jogja, sekitar 10 tahunan yang lalu. Dahulunya, ribuan tahun yang lalu gunung api purba ini adalah gunung berapi yang aktif. Kini, ‘fosilnya’ tinggal bukit-bukit berbatu yang tampak perkasa dan nggak diragukan keindahannya.

Advertisement

Gunung api purba terletak di Patuk, Gunungkidul yang mempunyai ketinggian sekitar 700 mdpl. Buat kamu yang masih pemula, bisa banget latihan mendaki gunung di sini. Selain karena jarak tempuhnya yang cuma 2 jam saja, treknya juga cukup mudah. Namun kami mengalami kejadian ganjil ketika mendaki gunung api purba Nglanggeran ini saat malam hari.

Begini ceritanya.

Sebelum mendaki, kamu perlu tahu kalau ada misteri 7 keluarga di puncak gunung api purba Nglanggeran di sebelah timur. Jika lebih dari 7 keluarga, maka salah satunya akan meninggal…

Sebuah pemukiman yang hanya di isi oleh 7 Kepala Keluarga, tepatnya berada di Tlogo Mardidho, Dusun Nglanggeran Wetan, Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk. Tepat di puncak Gunung Nglanggeran. Tujuh keluarga ini melakukan aktifitas sehari-hari layaknya masyarakat pada umumnya. Namun ada mitos yang mengiringi 7 keluarga ini. Setiap ada warga ke 8 selalu saja ada yang meninggal ketika ingin menetap. Begitu pula jika kurang dari 7 keluarga, maka ada saja yang terkena penyakit yang berakibat kematian.

BACA JUGA:   Wisata Sekitar Kebun Teh Nglinggo

Advertisement

Ada kisah seram yang pernah kami alami ketika mendaki Gunung Api Purba Nglanggeran tahun lalu. Salah satu kawan diganggu makhluk ghaib penunggu gunung tersebut…

Perjalanan kami dimulai dari Kota Jogja pada pukul 21.00 WIB. Kami mendaki malam ini untuk menjemput sunrise yang kebetulan bertepatan dengan gerhana matahari keesokan harinya. Kami mendaki berdelapan orang di mana ada salah satu teman yang indigo dan bisa melihat makhluk halus. Kami sih berharap dia tidak melihat yang aneh-aneh ketika mendaki nanti.

Pukul 23.00 WIB, selepas hujan kami mulai mendaki ke gunung api purba. Estimasi mendaki butuh waktu satu sampai 2 jam. Rencananya kami akan bikin tenda di puncak sana. Tepat setelah kami mendaki, si kawanku yang bisa merasakan kehadiran makhluk ghaib tadi, sebut saja Sari, mulai merasakan gangguan yang berdatangan secara bertubi-tubi…

Banyak sekali makhluk yang meneror Sari, dari kuntilanak sampai suara cekikikan anak-anak…

Advertisement

Baru 15 menit mendaki Nglanggeran, Sari sudah mengalami masalah dengan para penunggu gunung ini. Pada awalnya Sari mencium bau anyir yang kemudian bercampur dengan bau busuk. Kata dia, aroma tersebut menandakan ada hantu di sekitar mereka. Sari melihat kuntilanak terbang di atasnya. Ada juga anak-anak kecil yang tertawa cekikikan di balik pohon. Mereka bentuknya bermacam-macam, ada yang mukanya rata, ada juga yang bopeng-bopeng menyeramkan. Beberapa penampakan yang datang kepadanya membuat perut Sari pun sakit.

Kami yang tidak bisa melihat apa-apa cuma heran dengan perubahan sikap Sari. Ia kemudian minta istirahat sejenak. Kebetulan ada pos pemberhentian yang kami gunakan untuk istirahat lebih dulu. Di tempat itu, Sari pun muntah-muntah. Kami pun jadi ikutan panik.

Di tengah kepanikan kami, Sari melihat seorang ibu penjual jamu gendong yang lewat di depannya. Jalannya pelan-pelan dan lama kelamaan sosoknya berubah jadi nenek tua…

Ketika Sari makin merasa tidak nyaman, ia melihat ada mbok jamu gendong yang lewat di depannya. Kemudian mbok jamu ini berjalan pelan-pelan ke atas dan lama kelamaan mbok jamu berubah jadi nenek-nenek. Seram sekali sih. Sari minta pulang saat itu juga!

Salah satu teman mengantar Sari balik ke Jogja. Sementara yang lain melanjutkan ke puncak Nglanggeran. Kami yang menuju ke atas untungnya tidak mengalami suatu penampakan, meskipun sepanjang jalan bulu kuduk kami sering merinding.

BACA JUGA:   Tempat wisata keluarga di sentul

Temanku yang pernah ke Nglanggeran mengamini cerita Sari. Dia yang dulu mendaki berdua bersama temannya bertemu juga dengan Mbok Jamu Gendong…

Cerita Sari ini cukup menyebar di kalangan teman-teman kami. Nah, ternyata ada salah satu teman yang lain juga pernah bertemu dengan mbok jamu gendong. Ceritanya dia mendaki bersama satu temannya pada jam 2 malam. Ketika masuk hutan dekat puncak, tiba tiba ada suara seperti ini.

“Mas, jamune Mas…”

Keringat dingin mengucur di kening mereka berdua ketika melihat ada mbok-mbok jamu usia paruh baya di atas gunung saat tengah malam. Tanpa komando langsung mereka berlari tunggang langgang kabur dari sana. Ya kali ada tukang jamu gendong jam 2 malam di hutan! Horor banget sih ini…

Buat kamu yang pernah ada cerita pas ndaki Nglanggeran, share di kolom komentar ya. Semoga pendakianmu lancar ya di sana.

REPUBLIKA.CO.ID, Kawasan Gunungkidul sudah terkenal akan keindahan pantainya yang memanjang. Dengan kata lain, keindahan bawah laut kawasan ini juga sudah dikenal luas.

Lalu, bagaimana bila Anda pecinta wisata alam? Tak perlu khawatir, Gunung Kidul juga memiliki objek wisata alam yang tak kalah indahnya dengan bawah laut. Salah satunya objek wisata Gunung Api Purba Nglanggeran.

Sejarahnya, gunung yang terletak di desa Nglanggeran kecamatan Patuk kabupaten Gunungkidul ini pernah aktif 30-60 juta tahun yang lalu. Berada di kawasan Baturagung dengan ketinggian antara 200-700 meter di atas permukaan laut dengan suhu rata-rata 23-27 derajat celcius.

Terletak 20 kilometer dari pusat kota Yogyakarta Anda cukup berkendara dengan mobil selama satu jam untuk sampai ke kawasan ini. Jalur yang menanjak namun sudah beraspal mulus ini cocok untuk dijadikan wisata petualangan.

 

Untuk sampai ke puncak gunung ini Anda harus mendaki selama 1-1.5 jam dengan rute mendaki cukup ekstrem. Kemiringan sudut 30-45 derajat bisa Anda tempuh disini. Namun bila sudah mencapai puncak, Anda bisa menikmati keindahan sunset diantara ladang persawahan atau suasana kota Gunungkidul pada malam hari serta kota Jogja yang mengecil dengan lampu kuning warna-warni bak kunang-kunang. Sungguh keindahan yang tiada tara.

Hal unik yang ada di kawasan ini adalah misteri 7 kepala keluarga yang mendiami wilayah puncak gunung tersebut. Menurut Mursidi selaku Ketua Kelompok Sadar Wisata (pokdarwis) Kawasan Ekowisata Gunung Api Purba Nglanggeran, kawasan tersebut hanya boleh dihuni oleh 7 kepala keluarga, tak lebih maupun kurang.

Kepercayaan tersebut sudah turun temurun dan harus ditaati sesuai dengan pesan sesepuh pepunden dari dusun Tlogo yaitu Eyang Iro Dikromo. Jika kepala keluarga yang tinggal di dusun ini kurang atau lebih maka akan terjadi hal-hal buruk yang tidak diinginkan. Hal ini bisa dilihat dengan keberadaan makam di Puncak Nglanggeran. Oleh karena itu, jika anak-anak mereka sudah berkeluarga maka keluarga baru tersebut harus meninggalkan Dusun Tlogo Mardhido.

Gunung Nglanggeran litologinya tersusun oleh fragmen material vulkanik tua ini memiliki dua puncak yakni puncak barat dan puncak timur, serta sebuah kaldera ditengahnya. Saat ini Gunung Nglanggeran berupa deretan gunung batu raksasa dengan pemandangan eksotik serta bentuk dan nama yang unik dengan beragam cerita rakyat sebagai pengiringnya. Gunung-gunung tersebut biasanya dinamakan sesuai dengan bentuknya, seperti Gunung 5 Jari, Gunung Kelir, dan Gunung Wayang.

Untuk masuk ke objek wisata ini Anda akan dikenakan biaya sebesar Rp 7000 pada siang hari, Rp 9000 untuk malam hari dan Rp 15 ribu untuk wisatawan asing. Objek wisata ini terbuka 24 jam dan sudah dilengkapi dengan homestay bergaya internasional yang memudahkan wisatawan untuk menginap di dalamnya.

Also Read

Bagikan: