Festival kuliner di benteng vastenburg solo

Gundana

Solo

Solo Indonesia Culinary Festival di Benteng Vastenburg dibuka malam ini. Hingga 8 Agustus nanti, ribuan porsi sambal dan tengkleng akan dibagikan secara gratis.

Acara pembukaan malam ini menyajikan sejumlah sate yang dibagikan secara gratis. Pengunjung dapat dengan bebas membakar sate sendiri. Tampak Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa turut berbaur dan membakar sate bersama pengunjung.

Ketua Pelaksana Solo Indonesia Culinary Festival 2022 Daryono mengatakan ada 20 ribu sambal yang akan dibagikan selama penyelenggaraan festival. Uniknya ada 16 jenis sambal yang dibagikan, 11 di antaranya ialah sambal khas negara ASEAN.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Ada 16 jenis sambal yang kita siapkan. Ada sambal nusantara, sambal matah Balu, sambal ganja Aceh dan 11 sambal khas negara ASEAN di mana negara-negara ini sedang mengikuti ASEAN Para Games di Solo,” kata Daryono di sela-sela acara, Kamis (4/8/2022).

Sambal akan dibagikan sebanyak 5 ribu porsi setiap hari. Rencananya pembagian tengkleng gratis akan digelar Jumat besok.

Selain makanan, festival tersebut juga menyuguhkan pertunjukan seni setiap harinya. Ada pula beberapa rangkaian kegiatan seperti atraksi flambe dan ngulek sambel.

“Kami menargetkan 25 ribu pengunjung datang ke sini. Minimal Rp 1,5 miliar bisa dibukukan dalam transaksi kuliner kali ini,” ungkapnya.

Sementara itu, Teguh Prakosa mengatakan festival kuliner ini selain sebagai wisata juga mengedukasi masyarakat. Acara tersebut dinilai dapat mengenalkan kuliner khas Solo.

“Tentunya ini dapat membangkitkan perekonomian masyarakat kita setelah pandemi. Saya berpesan agar masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan selama di sini,” pungkasnya.

Solo Indonesia Culinary Festival di Benteng Vastenburg Solo, Kamis (4/8/2022).

Solo Indonesia Culinary Festival di Benteng Vastenburg Solo, Kamis (4/8/2022). Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikJateng

Simak Video “

Viral Pemain Persis Solo Keroyok Pria, Klub Angkat Bicara


[Gambas:Video 20detik]
(aku/sip)

Parapuan.co – Solo Indonesia Culinary Festival 2022 dihelat pada tanggal 4-7 Agustus 2022 di Benteng Vastenburg, Solo.

Festival kuliner bertemakan “Pesona Citarasa Sambal” akan menyajikan ribuan sambal nusantara yang dibagikan secara gratis.

Selain sambal, makanan khas Solo seperti tengkleng juga menjadi sajian gratis yang bisa dicicipi para pengunjung.

Seperti diketahui, tengkleng merupakan masakan sejenis sup dengan bahan utama tulang kambing.

Kawan Puan, tujuan diselenggarakannya festival kuliner ini yaitu mempromosikan kuliner daerah sebagai daya tarik pariwisata daerah dan nasional.

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, turut membuka Solo Indonesia Culinary Festival 2022 pada hari pertama, (4/8/2022).

BACA JUGA:   Wisata air terjun aek sijorni

Setelah pembukaan, pengunjung dapat menjelajah kuliner di Solo Indonesia Culinary Festival 2022 dari pukul 10.00 hingga 22.00 WIB.

Festival kuliner Solo kali ini digelar secara terbuka dengan konsep acara memadukan unsur budaya, edukasi, apresiasi, konservasi, promosi bisnis, dan hiburan.

Pengunjung juga dapat menikmati kegiatan seperti demo dan display kuliner tradisional Jawa dan nusantara.

Baca Juga: Jadi Tuan Rumah ASEAN Para Games 2022, Ini Hidden Gem Kafe di Kota Solo

SOLOPOS.COM – Suasana Festival Kuliner 2017 di Benteng Vastenburg, Solo, Kamis (21/9/2017). Festival aneka menu makanan dan minuman tersebut merupakan rangkaian Festival Ragam Pasar 2017 yang digelar hingga Minggu (24/9/2017). (M. Ferri Setiawan/JIBI/Solopos)

Potensi pasar tradisional Solo ditampilkan dalam pameran di Benteng Vastenburg.

Solopos.com, SOLO — Gebyar kembang api menghiasi langit di Benteng Vastenburg Solo, Kamis (21/9/2017). Di bawah gebyar kembang api tersebut, sebanyak 150-an tenda berwarna putih berdiri dengan rapi, di mana 44 tenda di antaranya diisi oleh perwakilan dari 44 pasar tradisional di Kota Bengawan.

PromosiHarga Bekas Tak Pernah Anjlok, Mitsubishi L300 Jadi Idaman

Seperti contohnya Pasar Gede dengan jajanan pasarnya, Pasar Depok dengan hewan peliharaannya, Pasar Klewer dengan batiknya, Pasar Kembang dengan bunganya, dan lain-lain. Pesta kembang api tersebut merupakan pertanda pameran pasar bertajuk Ragam Festival Pasar Tradisional 2017 dan Festival Kuliner 2017 dimulai.

Pameran tersebut  juga menghadirkan stan kuliner mulai dari kuliner tradisional hingga kuliner kekinian. Tampak pula para PKL dari sejumlah selter PKL menjajakan jajanannya.

Kuliner tradisional yang dihadirkan dalam pameran tersebut seperti dawet telasih, tengkleng, sate kere, gudeg ceker, dan lain-lain. Sedangkan kuliner kekinian yang disajikan seperti sosis bakar, ayam geprek, martabak aneka rasa, minuman berwarna-warni, dan lain-lain.

Gegap gempita pameran tersebut kurang dirasakan salah satu pengunjung, Hestian Surya. Menurut warga Mojosongo, Jebres, Solo, tersebur desain setiap stan sebaiknya mewakili unsur dari setiap pasar.

“Itu menurut saya lebih menarik. Apalagi pengunjung dari luar Solo supaya saat mereka ke sini suasana pasar bisa terwakilkan,” kata dia.

Selain itu, dia juga menilai makanan tradisional yang ditawarkan dalam pameran tersebut tidak sebanyak makanan kekinian.

“Mungkin bisa  diperbanyak [kuliner tradisionalnya]. Kalau kuliner modern kan di mana-mana ada. Kecuali kuliner tradisional yang kalau kita beli harus ke sana. Apalagi kalau pengunjungnya dari luar Solo lebih bisa mengetahui kalau di Solo ada berbagai macam kuliner tradisional,” sambungnya.

BACA JUGA:   Wisata Kuliner Tambun Bekasi: A Food Lover's Paradise

Pengunjung lain, Joko Riyanto, berpendapat kuliner yang dijajakan dalam festival tersebut kurang nyambung. Dia menilai tema yang diangkat adalah tema tradisional, seharusnya kuliner tradisional yang harus ditonjolkan.

“Tapi secara keseluruhan bagus. Salah satu upaya mempromosikan Kota Solo melalui cara yang berbeda. Display setiap stan juga sudah menggambarkan potensi yanh dimiliki tiap pasar,” ujar warga Palur, Mojolaban, Sukoharjo, tersebut.

Perwakilan Penyelenggara Festival Ragam Pasar Tradisional 2017 dan Festival Kuliner 2017, Daryono, mengatakan banyaknya makanan kekinian yang dijajakan dalam festival tersebut sejalan dengan tema yang diangkat yakni Dari Tradisi Hingga Masa Kini. Seiring berjalannya waktu, bentuk kuliner selau bertransformasi dan berkembang.

“Dalam kuliner, kita mengenal istilah fushion. Makanan kan sekarang jadi sub sektor industri kreatif. Dengan adanya fushion tersebut makanan menjadi industri kreatif. Tapi basic-nya tetao tradisional seperti martabak yang biasanya hanya itu-itu aaja sekarang ada keju dan lain-lain. Minuman juga. Karena disesuaikan dengan perkembangan zaman,” kata dia.

Selain menghadirkan kulinwr tradisional, beberapa kegiatan juga akan digelar untuk menggenjot kuliner tradisional dalam serangkaian festival tersebut. Sebagai contoh festival tengkleng yang akan digelar pada Jumat (22/9/2017) dan festival jenang lemu pada Sabtu (23/9/2017).

Daryono menambahkan yang berlangsung mulai Kamis-Minggu (21-24/9/2017) tersebut digelar dalam rangka menginventarisasi dan mengeksplorasi potensi dan sejarah pasar tradisional di Solo yang berjumlah 44 pasar.

Hampir 5.000 porsi yang terdiri atas empat jenis sambal ludes dalam lima menit diserbu pengunjung saat pembukaan festival kuliner Solo Indonesia Culinary Festival.

SOLOPOS.COM – Warga antre untuk mendapatkan aneka sambal yang dibungkus bersama bakwan atau tahu maupun tempe sebagai cocolan saat pembukaan Solo Indonesia Culinary Festival 2022 di Benteng Vastenburg, Solo, Kamis (4/8/2022) malam. (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Festival kuliner bertajuk Solo Indonesia Culinary Festival 2022 berlangsung meriah pada malam pembukaan di Benteng Vastenburg Solo, Kamis (4/8/2022) malam.

Sebanyak 4.200 porsi sambel gratis dibagikan kepada para pengunjung yang langsung ludes dalam lima menit. Ada empat jenis sambal yang dibuat yakni honje, embe, pencit, dan gami.

PromosiHarga Bekas Tak Pernah Anjlok, Mitsubishi L300 Jadi Idaman

Penyelenggara juga menyediakan  ikan bakar kepada para pengunjung. Para pengunjung harus membakar sendiri pada perapian yang telah disiapkan.

BACA JUGA:   Taman wisata edukasi anak kampoeng cihideung

Sebanyak 150 UMKM yang menempati 120 stan festival kuliner Solo menawarkan berbagai macam produk kuliner untuk cocolan sambal. Para pengunjung bisa menikmati hidangan pada meja makan yang tersedia.

Kepala Seksi Event Indonesian Chef Association (ICA) DPC Soloraya, Andreas, menjelaskan penyelenggara mengenalkan sambal gami dari Kalimantan Timur. Sambel gami memiliki ciri khas dengan cobek panas dengan udang di tengahnya.

Baca Juga: Sejarah Tengkleng Solo: Lahir dari Kreativitas Masa Sulit Era Jepang

“Kemudian ada sambal pencit dari Jawa Timur. Sambal ini sama dengan sambal terasi namun ada penambahan mangga muda. Ciri khasnya kecut, pedas, dan asin,” katanya setelah membagikan sambal kepada pengunjung.

Selain itu, lanjutnya, sambal honje dari Jawa Barat hampir serupa dengan sambal terasi. Pembedanya dengan penambahan kecombrang yang ditumbuk halus dan ditumis. Sambel berikutnya merupakan sambal embe dari Bali.

60 Orang Memasak

“Bahan-bahannya ada cabai rawit, bawang merah, bawang putih, terasi, main ditumis saja. Serta diguyuri jeruk limau dan air garam,” jelasnya di area festival kuliner Solo.

Baca Juga: Selain Tengkleng, 20.000 Porsi Sambal Menanti di Festival Kuliner Solo

Dia menjelaskan ada 60 anggotanya yang terlibat mengolah bahan mentah dan mengemas sambal menjadi 4.200-an porsi sejak pukul 09.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB. Lokasi pembuatan sambal di SMKN 4 Solo.

Sebelumnya diinformasikan, 20.000 porsi sambal dan 1.000 porsi tengkleng bakal dibagikan kepada warga selama kegiatan Solo Indonesia Culinary Festival 2022 di Benteng Vastenburg Solo, 4-7 Agustus 2022.

Ketua Pelaksana Solo Indonesia Culinary Festival 2022 Daryono menjelaskan penyelenggara membagikan sekitar 20.000 porsi sambal dan 1.000 porsi tengkleng kepada pengunjung selama kegiatan.

Baca Juga: Yuk ke Festival Kuliner Solo, Ada 1.000 Porsi Tengkleng Gratis Lho!

“Ada 16 jenis sambel yang kami ekspos selama kegiatan berlangsung. Sehari kami membagikan 5.000 porsi, antara lain ada tempoyak, ada sambal ganja dari Aceh, sambal matah dari Bali,” katanya, Rabu (3/8/2022).

Selain sambal nusantara, lanjutnya, penyelenggara festival kuliner tersebut juga menyajikan 11 sambal negara-negara ASEAN yang merupakan para peserta ASEAN Para Games (APG) XI 2022 di Kota Solo.

Daryono menjelaskan event yang diselenggarakan kali ketujuh itu  sebagai ajang promosi, edukasi kuliner,  pariwisata, dan memeriahkan APG 2022. Penyelenggara menargetkan sedikitnya 25.000 pengunjung.

Also Read

Bagikan: