Mendiskusikan tempat wisata keluarga adalah penerapan sila ke-4 di

Gundana

Berikut ini adalah contoh sikap yang sesuai dengan sila keempat Pancasila ketika sedang ada di tempat wisata:

  1. Mengutamakan kepentingan bersama apabila pergi berwisata secara berkelompok. Artinya tidak memisahkan diri dari kelompok wisatanya karena punya tujuan sendiri.
  2. Apabila muncul perselisihan maka diselesaikan dengan jalan musyawarah.
  3. Apabila ada perubahan rencana maka diadakan rembug dalam mengambil keputusan yang disepakati bersama.
  4. Melaksanakan setiap keputusan bersama yang sudah disepakati dengan itikad baik dan juga dengan penuh tanggung jawab.
  5. Menghargai pendapat teman berwisata lainnya dan tidak memaksakan kehendak diri pribadi kepada dia.

Dan lain sebagainya.

Baca lebih mendalam mengenai pengertian musyawarah mufakat brainly.co.id/tugas/2632811

»Pembahasan

Sila keempat pancasila berbunyi KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN DAN PERWAKILAN. Jika ditelaah maka sila keempat Pancasila ini menekankan pada NILAI KERAKYATAN di mana pada butir-butirnya banyak menyebutkan musyawarah dan kepentingan bersama.

Ketahui lebih lanjut mengenai 3 sikap yang baik dalam bersmusyawarah brainly.co.id/tugas/5758785

Pancasila adalah landasan bangsa dalam semua aspek kehidupan. Oleh sebab itu nilai-nilainya harus menjadi acuan dalam berperilaku baik di kehidupan bermasyarakat juga berbangsa dan bernegara.

Pelajari lebih lanjut mengenai 4 manfaat bermusyawarah brainly.co.id/tugas/9978259

• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •

» Detil Jawaban

Kode   : –

Kelas  : SD

Mapel : PPKN

Bab     : Nilai Pancasila

TRIBUNNEWSMAKER.COM -  Perhatikan dengan baik pembahasan kunci jawaban Tema 5 Kelas 2 SD/MI Subtema 4 Pembelajaran 5 halaman 20 hingga 206 mengenai Pengalamanku.

Berikut ini adalah ulasan kunci jawaban tema 5 kelas 2.

Tentang  Pengalamanku Subtema 4 Pembelajaran 5 yakni Pengalamanku di Tempat Wisata halaman 201 202 203 204 205 dan 206.

Pada buku tematik Kurikulum 2013 Edisi revisi 2018 ini terdapat 4 subtema diantaranya Subtema 1: Pengalamanku di Rumah, Subtema 2: Pengalamanku di Sekolah, Subtema 3: Pengalamanku di Tempat Bermain, Subtema 4: Pengalamanku di Tempat Wisata. 

Kunci jawaban buku tema 5 kelas 2 halaman ditujukan kepada orang tua atau wali sebagai pedoman dalam mengoreksi hasil belajar anak.

Inilah rangkuman kunci jawaban Buku Tematik Tema 5 Kelas 2 Subtema 4 pembelajaran 5 halaman  201 202 203 204 205 dan 206 yang dikutip dari Buku Guru dan Siswa serta  dan sumber lainnya:

Baca juga: KUNCI JAWABAN Tema 7 Kelas 5 SD Subtema 2, Cuaca & Suhu Udara Saat Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan

Baca juga: KUNCI JAWABAN Tema 7 Kelas 5 SD Subtema 2, Cuaca & Suhu Udara Saat Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan

Kunci jawaban tema 7 kelas 5 SD / MI. (Ilustrasi)Kunci jawaban tema 7 kelas 5 SD / MI. (Ilustrasi) (GRAFIS TRIBUN PONTIANAK/ENRO)

>>> Halaman 201 ( Subtema 4 Pembelajaran 5 )

Beni pergi ke Papua bersama Edo. Keluarganya bermusyawarah.

Akhirnya, keluarga sepakat pergi ke Raja Ampat.

Musyawarah merupakan contoh sikap yang baik. Karena sesuai sila keempat Pancasila.

>>> Halaman 202

Ayo Berlatih

Buatlah pertanyaan tentang teks percakapan! Mintalah temanmu menjawabnya!

Pertanyaan: Di manakah lokasi pada gambar tersebut?

BACA JUGA:   Taman pintar toko buku

Berikut 5 contoh pengamalan Pancasila sila keempat di tempat wisata:

  1. Tidak memaksakan kehendak diri saat ada di tempat wisata, wajib mematuhi aturan yang sudah ditetapkan di sana dan tidak seenaknya.
  2. Melaksanakan hasil keputusan bersama di tempat wisata yang sudah ditetapkan sebelum berangkat.
  3. Mengutamakan kepentingan bersama di tempat wisata dibanding kepentingan diri sendiri, menjauhi sikap egois.
  4. Jika ada perubahan rencana di tempat wisata maka mengupayakan pengambilan keputusan bersama (musyawarah mufakat) dengan teman berwisata lainnya.
  5. Memberi kepercayaan pada orang-orang yang sudah diberi tanggung jawab melaksanakan hasil musyawarah untuk mejadi pemimpin atau pemandu dalam berwisata, contohnya guru, kakak, orang tua dan lain-lain.

» Pembahasan

Sila keempat Pancasila mengandung nilai kerakyatan. Dalam butir pengamalannya, sila keempat ini menekankan pada pelaksanaan musyawarah mufakat dalam semangat kekeluargaan, mengutamakan kepentingan bersama, melaksanakan hasil musyawarah dengan itikad baik dan lain-lain.

» Pelajari Lebih Lanjut

  1. Materi tentang pengalaman nilai keempat Pancasila di tempat wisata brainly.co.id/tugas/14132873
  2. Materi tentang 4 manfaat bermusyawarah brainly.co.id/tugas/9978259
  3. Materi tentang 3 sikap yang baik dalam bersmusyawarah brainly.co.id/tugas/5758785

• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •

» Detail Jawaban

Kelas      : SD

Mapel    : PPKN

Bab        : Pengamalan Nilai Pancasila

Kode      : –

#AyoBelajar

KOMPAS.com - Pancasila merupakan dasar negara dan ideologi negara Indonesia, yang mana nilai-nilainya bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Kelima sila dalam Pancasila ini dilambangkan dengan perisai yang ada pada Burung Garuda Pancasila. Perisai tersebut berisikan lima simbol yang mencermikan lima sila Pancasila.

Salah satunya adalah kepala banteng yang digunakan sebagai lambang sila keempat Pancasila.

“Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan”, merupakan bunyi sila keempat Pancasila.

Mengutip dari buku Suplemen Buku Ajar Pendidikan Pancasila (2016) karya Yulia Djahir, banteng adalah hewan sosial yang suka berkumpul bersama kawanannya. Banteng juga sering dilambangkan sebagai hewan yang tangguh berani dan sangat hebat.

Baca juga: 5 Makna Lambang Pancasila

Penggunaan kepala banteng sebagai lambang sila keempat ini memiliki makna masyarakat Indonesia harus senantiasa melakukan musyawarah untuk mencapai kata mufakat. Musyawarah tidak hanya dilakukan dalam pengambilan keputusan, melainkan juga dalam pemecahan masalah.

Contohnya pemilihan ketua RT lewat musyawarah, penentuan tempat wisata sekolah berdasarkan hasil musyawarah, dan masih banyak lagi. Adanya musyawarah bisa mengurangi hal yang tidak diinginkan, misalnya perkelahian, pertengkaran atau lainnya.

Menurut Yurica Oentoro dalam jurnal Representasi Figur Burung Garuda yang Digunakan sebagai Lambang Negara (2012), kepala banteng juga melambangkan kekuatan dan kehebatan banteng sebagai salah satu hewan yang kuat dan tangkas.

Lambang kepala banteng juga bisa dimaknai sebagai kekuatan dan sikap gagah berani yang dimiliki rakyat Indonesia. Dua hal ini muncul karena adanya kebenaran, khususnya dalam  ranah kedaulatan rakyat.

Baca juga: Contoh Penerapan Sila Keempat Pancasila

Jika dilihat dari segi warnanya, kepala banteng digambarkan dengan warna hitam dan putih. Adapun warna hitam ini melambangkan kekuatan, kerendahan hati serta kesungguhan dalam suatu hal. Sedangkan warna putih menggambarkan kebijaksanaan, kejujuran serta kedamaian.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

BACA JUGA:   25 Gambar Wisata Raja Ampat Papua Barat

Made dan keluarga bermusyawarah menentukan tempat liburan, adalah pengamalan sila keempat Pancasila. Sila keempat pancasila tentang musyawarah mufakat. Sila keempat Pancasila mengandung inti untuk melakukan musyawarah dalam mengambil suatu keputusan. Keuntungan menerapkan sila keempat pancasila yaitu mendapatkan keputusan bersama yang mufakat.

Pembahasan

Pancasila adalah pedoman hidup bangsa Indonesia. Semua tindakan dan perilaku baik dalam keluar, sekolah dan masyarakat harus mencerminkan nilai-nilai Pancasila.

Sila keempat pancasila berbunyi “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikma kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan”. Nilai yang terkandung dalam sila keempat Pancasila yaitu, melakukan musyawarah untuk mendapatkan keputusan yang mufakat. Contohnya bermustawarah dalam menentukan tempat diliburan dengan keluarga. Berikut ini contoh lain penerapan sila keempat Pancasila:

  1. Tidak memaksakan kehendak pada orang lain
  2. Menghargai pendapat ornag lain saat bermusyawarah
  3. Menentukan keputusan secara bersama-sama.

Pelajari lebih lanjut tentang materi pengamalan sila keempat pancasila  brainly.co.id/tugas/30700489

#BelajarBersamaBrainly

Salah satu contoh pengaplikasian Pancasila di lingkungan bermain adalah tidak membeda-bedakan teman bermain, yang merupakan pengamalan pancasila sila ke-3.

Pancasila merupakan dasar negara sekaligus pedoman hidup bangsa Indonesia yang mana pengaplikasiannya sebaiknya diterapkan dalam lingkungan kehidupan sehari-hari.

Terdapat 5 sila dalam Pancasila sebagai pijakan untuk menjalani kehidupan bernegara, yakni (1) Ketuhanan yang Maha Esa; (2) Kemanusiaan yang Adil dan Beradab; (3) Persatuan Indonesia; (4) Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan; dan (5) Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Masing-masing sila yang menyusun Pancasila mengandung nilai-nilai luhur. Dikutip dari buku Pancasila dalam Pusaran Globalisasi (2017) suntingan Al Khanif, nilai-nilai luhur Pancasila tersebut dapat digali guna menemukan solusi atas beragam tantangan dan masalah bangsa, termasuk dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut P.J. Soewarno dalam Pancasila Budaya Bangsa Indonesia (1993), meskipun ke-5 sila merupakan satuan yang tidak terpisahkan, tetapi dalam pelaksanaannya dapat ditelusuri perbedaan intensitas masing-masing sila. Walaupun satu tetap lima, masing-masing sila tidak sama asasinya.

Isi Pancasila dan Lambangnya

Lambang Pancasila adalah Burung Garuda, jenis burung yang dikenal melalui mitologi kuno dalam sejarah Nusantara. Garuda digunakan sebagai Lambang Negara untuk menggambarkan bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar dan negara yang kuat.

Adapun isi atau bunyi 5 sila dalam Pancasila beserta lambang masing-masing sila adalah sebagai berikut:

  1. Ketuhanan yang Maha Esa; dilambangkan dengan bintang.
  2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab; dilambangkan dengan rantai.
  3. Persatuan Indonesia; dilambangkan dengan pohon beringin.
  4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan; dilambangkan dengan kepala banteng.
  5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia; dilambangkan dengan padi dan kapas.

Infografik SC Bocah Pancasila

Infografik SC Bocah Pancasila. tirto.id/Lugas

Contoh Pengamalan Pancasila di Lingkungan Tempat Bermain

Penting bagi orang tua untuk menanamkan nilai moral Pancasila pada anak-anak agar dapat bersosial dengan baik di kehidupan masyarakat sekitarnya. Pancasila sendiri memiliki enam karakteristik yakni bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, bergotong royong, serta berkebhinekaan global.

Dari nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila, dibentuklah norma-norma hukum oleh negara. Menurut buku Pancasila dalam Pusaran Globalisasi (2017) yang disunting oleh Al Khanif, nilai-nilai luhur Pancasila dapat digali guna menemukan solusi atas beragam tantangan dan masalah bangsa, termasuk dalam kehidupan sehari-hari.

Pengamalan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila dapat dilakukan kapan pun, di mana pun, dan oleh siapa saja, tidak terkecuali oleh anak-anak ketika berada di lingkungan tempat bermain.

Berikut ini contoh pengamalan 5 sila dalam Pancasila yang bisa diterapkan di lingkungan tempat bermain oleh anak-anak yang sebaiknya dibiasakan sejak dini:

Contoh Pengamalan Sila ke-1: Ketuhanan Yang Maha Esa di Tempat Bermain

  • Tidak lupa beribadah meskipun sedang asyik bermain.
  • Memberi kesempatan kepada teman bermain untuk menjalankan ibadah.
  • Saling menghargai teman-teman sepermainan meskipun berbeda agama.
  • Tidak bersikap pilih kasih terhadap teman bermain yang berbeda agama.
  • Berhenti bermain sejenak ketika mendengar suara azan.

Contoh Pengamalan Sila ke-2: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

di Tempat Bermain

  • Membantu teman yang mengalami kesulitan saat bermain bersama.
  • Menolong teman yang jatuh dari sepeda.
  • Mengajak teman yang pemalu untuk bermain bersama-sama.
  • Memperlakukan semua teman bermain dengan adil dan tidak pilih kasih.
  • Saling menghormati dan menghargai sesama teman di tempat bermain.

Contoh Pengamalan Sila ke-3: Persatuan Indonesia di Tempat Bermain

  • Merajut kerukunan dengan teman bermain.
  • Menjaga ketertiban saat bermain bersama teman-teman.
  • Menjaga persatuan dan kekompakan dengan sesama teman.
  • Tidak membeda-bedakan teman bermain.
  • Mengingatkan teman jika ada yang berbuat curang.

Contoh Pengamalan Sila ke-4: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan

  • Tidak memaksakan kehendak saat bermain.
  • Tidak bersikap menang sendiri saat melakukan permainan bersama teman-teman.
  • Saling menghargai sesama teman bermain.
  • Jika terjadi perselisihan saat bermain, hendaknya diselesaikan dengan baik-baik.
  • Tidak bermain curang dalam permainan.
  • Memberikan selamat kepada yang menang.
  • Memberikan dukungan dan semangat kepada yang kalah.

Contoh Pengamalan Sila ke-5: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

  • Bersikap adil terhadap semua teman di tempat bermain.
  • Memberikan bantuan jika ada teman bermain yang kesusahan.
  • Menghindari sikap sombong di tempat bermain.
  • Menghargai hasil karya teman bermain.
  • Saling menghargai sesama teman di tempat bermain.

Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia menjadi pegangan warga dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Lima sila Pancasila tidak dapat dilepaskan penerapannya dalam semua lini baik lingkungan sekitar maupun dalam keluarga. Di tempat bermain, anak-anak hendaknya diajarkan mengenai praktik pengamalan Pancasila.

tirto.id – Contoh pengamalan sila ke-1 hingga ke-5 Pancasila dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan oleh setiap warga negara dari segala kalangan usia, termasuk untuk anak-anak di lingkungan tempat bermain.Salah satu contoh pengaplikasian Pancasila di lingkungan bermain adalah tidak membeda-bedakan teman bermain, yang merupakan pengamalan pancasila sila ke-3.Pancasila merupakan dasar negara sekaligus pedoman hidup bangsa Indonesia yang mana pengaplikasiannya sebaiknya diterapkan dalam lingkungan kehidupan sehari-hari.Terdapat 5 sila dalam Pancasila sebagai pijakan untuk menjalani kehidupan bernegara, yakni (1) Ketuhanan yang Maha Esa; (2) Kemanusiaan yang Adil dan Beradab; (3) Persatuan Indonesia; (4) Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan; dan (5) Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.Masing-masing sila yang menyusun Pancasila mengandung nilai-nilai luhur. Dikutip dari buku Pancasila dalam Pusaran Globalisasi (2017) suntingan Al Khanif, nilai-nilai luhur Pancasila tersebut dapat digali guna menemukan solusi atas beragam tantangan dan masalah bangsa, termasuk dalam kehidupan sehari-hari.Menurut P.J. Soewarno dalam Pancasila Budaya Bangsa Indonesia (1993), meskipun ke-5 sila merupakan satuan yang tidak terpisahkan, tetapi dalam pelaksanaannya dapat ditelusuri perbedaan intensitas masing-masing sila. Walaupun satu tetap lima, masing-masing sila tidak sama asasinya.Lambang Pancasila adalah Burung Garuda, jenis burung yang dikenal melalui mitologi kuno dalam sejarah Nusantara. Garuda digunakan sebagai Lambang Negara untuk menggambarkan bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar dan negara yang kuat.Adapun isi atau bunyi 5 sila dalam Pancasila beserta lambang masing-masing sila adalah sebagai berikut:Pengamalan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila dapat dilakukan kapan pun, di mana pun, dan oleh siapa saja, tidak terkecuali oleh anak-anak ketika berada di lingkungan tempat bermain.Berikut ini contoh pengamalan 5 sila dalam Pancasila yang bisa diterapkan di lingkungan tempat bermain oleh anak-anak yang sebaiknya dibiasakan sejak dini:

Also Read

Bagikan: