Simak Tips Membawa Kamera saat Naik Gunung agar Foto-Fotomu Semakin Menarik

Gundana

Personally, i hate bring my DSLR while traveling. 

Memang, kualitas hasil DSLR sangat sebanding dengan beban yang kita bawa. Namun, ketika saya hanya ingin have fun, saya cukup membawa satu buah kamera poket. Saat ini, pilihan saya jatuh ke BenQ G1 yang telah saya bahas di beberapa postingan sebelumnya.

Kali ini, saya akan berbagi tips bagaimana cara memaksimalkan penggunakan kamera poket, terutama BenQ G1, untuk fotografi travel. Mau tahu caranya supaya nyaman memotret dengan kamera poket dan hasilnya bisa ‘menyamai’ DSLR? Silakan simak tips-tips berikut ini.

1. Kenali kameramu

Tak kenal maka tak sayang. Tak ada salahnya belajar sedikit fitur-fitur yang ada di kamera agar sewaktu-waktu digunakan kita tidak perlu berpikir panjang lagi.

Baca manual kameramu, coba fiturnya satu persatu. Telusuri menunya sampai kita familiar dengan posisi settingan. Untuk pengguna G1, saya punya beberapa tips yang dapat dipergunakan disini.

Momen bisa saja hilang ketika kita masih berkutat dengan kamera untuk mencari settingan tertentu 🙂

2. Bawa batere cadangan

Kamera kamera poket menggunakan live view LCD secara terus menerus, baterai akan cepat terkuras. Batere hanya akan bertahan sekitar 200-300 foto. Berbeda dengan DSLR yang menggunakan optical viewfinder, batere bisa bertahan hingga 700-800 shot.

Bawalah satu, atau dua batere cadangan. Charge batera anda sebelum bepergian, dan selalu isi penuh semuanya jika ada kesempatan.

3. Zoom dengan kaki anda

Saya telah menulis beberapa tips foto perjalanan disini. Salah satunya adalah dekat subjek fotomu.

Rule of thumbs-nya dari salah satu fotografer legenda Robert Capa : if your photo is not good enough, you are not close enough.

Daripada zoom dengan lensa, lebih baik kita mendekat dengan subjek kita. Trust me, hasilnya akan jauh berbeda, Lebih dinamis dan lebih berdimensi.

 

4. Fokus dulu, baru jepret!

Prefocus. Jangan langsung menekan full shutter kamera anda.

Cari bagian yang benar-benar ingin fokus, tahan tombol shutter setengah, atur kembali komposisi, baru jepret!

Dengan ini kita bisa menghindari missfocus karena kamera kita salah memilih fokus dalam mode otomatis.

 

5. Cari sudut-sudut menarik.

Jangan hanya mengambil gambar pada posisi berdiri. Hasilnya akan sangat membosankan, karena semua orang pun mempunyai sudut pandang yang sama.

Ambil posisi-posisi aneh. Gunakan LCD yang bisa berputar untuk menghasilkan gambar yang berbeda.

Ya, cari foto yang berbeda. Masalah bagus atau tidaknya, itu urusan nanti. Yang penting beda dulu. Buat apa kalau hasil foto kita sama dengan yang lain? 😀

6. Gunakanan scene mode

Foto travel tidak harus mendokumentasikan secara realistis keadaan yang ada, karena itulah aplikasi seperti instagram banyak disukai orang.

Ekspresikan dirimu dengan warna-warni atau efek pada kamera. Gunakan scene mode dan filter. Tapi jangan terlalu lebay yhaaa.

BACA JUGA:   Wisata sumber alam turen

7. Bawa tripod mini

Jangan anggap remeh tripod. Ini manfaatnya banyak sekali. Bisa untuk foto malam, membantu self portrait, foto slow speed, dan banyak yang lainnya.

Tidak perlu membawa tripod yang besar. Cukup pakai tripod kecil yang banyak dijual di toko kamera ataupun Gorillapod.

8. See, don’t just look

Fotografi adalah seni melihat. Melakukan perjalanan, berarti kita melihat dunia.

Slow your pace. Lihatlah lebih dekat, jangan hanya melirik dan melewatkan begitu saja.

Dengan begitu, foto kita akan jauh lebih berbicara.

Happy shooting!

[adv]

Fimela.com, Jakarta Karena mungkin tak bisa mengingat semua memori di kepala, melengkapi perjalanan dengan mengoleksi deretan foto liburan pun jadi satu yang menarik untuk dilakukan. Pasalnya, kamu tak pernah tahu kan kenangan apa yang bisa terpantik hanya dari satu foto?

Tak hanya berupa lanskap, adanya objek hidup di sana pun membuat foto perjalananmu jadi lebih ciamik. Pergi ke tempat-tempat yang mungkin sudah lama diingini, wajar kalau kamu mau mengabadikan berbagai hal dalam bingkai potret, di mana beberapa di antaranya menyertakanmu di dalamnya. Supaya makin berkesan, ternyata ada beberapa foto yang sebaiknya kamu hindari.

Meski, tentu saja, pengabadian memori dalam bentuk potret ini adalah pilihan setiap pribadi yang mungkin akan berbeda-beda. Namun, ulasan ini bisa jadi satu bahan pertimbangan agar foto liburan tetap terlihat cantik dan sedap dipandang mata. Dari sebegitu banyak foto liburan yang bisa kamu tiru, coba deh hindari yang model begini.

Bawa properti yang kurang sesuai. Kalau kamu ingin mempermanis foto dengan membawa beberapa properti, pastikan itu sesuai dengan tempat yang jadi tujuan perjalanan. Misal, kesan tepatnya vintage, ya kamu harus menyesuaikan bilamana ingin menambahkan properti ke foto tersebut.

Pilih sudut berbeda untuk foto liburan, (Sumber Foto: ganegani/Instagram)

Foto di sudut yang itu-itu saja. Jadikan fotomu berbeda dengan mengambilnya di tempat yang tak dilirik banyak orang. Caranya? Coba eksplor tempat tersebut! Siapa tahu kamu bisa menemukan sudut-sudut menarik yang luput dari penglihatan orang lain. Menjauh sejenak dari kerumunan itu mesti dipertimbangkan lho!

Pernikahan tidak luput dengan foto-foto, sudah menjadi tradisi modern apalagi di zaman sekarang ini. Pasangan yang ingin menikah melakukan berbagai rangkaian foto prewedding. Dengan pemilihan tema yang berbagai macam, mulai dari yang biasa saja hingga foto prewedding yang antimainstrem. Foto prewedding yang bertemakan outdoor dan indoor pun mempunyai keunikannya tersendiri. Untuk kategori outdoor, salah satu tempat yang sedang digemari oleh pencinta alam yaitunya bertemakan gunung. Tidak jarang juga para artis sekalipun melakukan foto prewedding di gunung, seperti Fiersa Bersari dengan pasangannya dan dimas Anggara dengan pasangannya yang belum lama ini melakukannya.

Foto prewedding di gunung mungkin sedikit lebih ribet, menantang dan berisiko. Banyak pasangan muda yang memiliki kecintaan dengan alam memilih gunung sebagai tempat preweddingnya. Dikarenakan gunung memberi kesan tenang, hening, namun tetap roromantis.

Dengan perjalanan menajak bersama dan saling berpegangan hingga ke puncak gunung membuat suasana romantispun terjadi. Akan tetapi sebelum kamu memutuskan untuk melakukan foto prewedding  digunung, kamu harus tau tips apa saja yang perlu kamu ketahui agar tetap aman untuk melakukan foto prewedding di gunung. Yuk simak dulu tips berikut.

  1. Tentukan gunung apa yang akan kamu daki

wm_article_img

menentukan gunung yang akan didaki menjadi pertimbangan dari pengalaman dan menyesuaikan dengan kemampuanmu dan pasanganmu. Walaupun kamu dan pasangan sudah sering naik gunung kamu harus tetap mempertimbangkannya. Pilihlah gunung dengan track yang tidak terlalu bahaya untuk memilimalisir kecelakaan yang akan terjadi.

BACA JUGA:   Wisata Arum Jeram di Sekitar Dieng: Sensasi Rafting di Sungai Progo

Kamu bisa memilih gunung yang sebelumnya pernah kamu daki, agar kamu bisa mengetahui apa saja yang akan kamu lalui dan dibagian mana spot foto yang indah dan menarik yang cocok untuk foto preweddingmu. Jika kamu dan pasangan belum pernah naik gunung sebelumnya kamu bisa berkonsultasi terlebih dahulu kepada teman atau kerabat yang lebih mengert gunung mana yang tidak terlau bahaya untuk menjadi pilihan foto preweddingmu.

  1. Cuaca sangat mempengaruhi foto prewedding

wm_article_img

Pilihlah waktu yang cocok untuk melakukan foto prewedding agar hasil foto yang didapatkan lebih bagus. Cuaca sangat mempengaruhi dalam berjalannya sesi pemotretan. Agar lebih bagus usahakan tidak melakukan foto prewedding dimusim hujan untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan karna pada musim hujan track yang dilalui akan licin dan berbahaya. Akan tetapi jika kamu menginginkan konsep dengan tema hujan-hujanan kamu bisa menyesuaikannya dengan pengalamanmu.

  1. Pilihlah busana yang tidak terlalu ribet

wm_article_img

Baju yang kamu akan kenakan bisa menyesuaikan dengan tema yang kamu tentukan, tapi usahakan agar tidak memilih baju yang terlalu ribet karena medannya bukan semabrangan. Jika pemilihan baju yang terlalu ribet dan berat kamu akan kesulitan membawa terlalu banyak saat menuju kepuncaknya.

Dikarenakan tempat untuk mengganti bajupun akan sedikit suasah karna keterbatasan tempat, mungkin kamu akan engganti baju di dalam tenda. Kamu bisa memilih pakaian yang simple tetapi tetap masuk kedalam konsep prewedding yang kamu inginkan. Dan jangan lupa untuk membawa make up untuk menujang hasil fotomu agar tetap terlihat cantik.

  1. Siapkan fisikmu

wm_article_img

Seperti pendaki gunung pada umumnya, kamu tetap harus mempersiapkan fisikmu. Seperti melakukan olah raga sebelum mengeksekusi pendakian. Karena mendaki memerlukan fisik yang kuat dan tenaga yang ekstra. Kamu perlu melatihnya terlebih dahulu agar tubuhmu tidak terlalu kaget saat akan melakukan pendakian.

Akan tetapi tidak boleh terlalu berlebihan agar tubuhmu tidak sakit saat akan mendaki gunung. Cukup dengan melakukan lari pagi atau sore dan melakukan peregangan. Jangan lupa untuk sedikit memakan dan membawa gula merah terlebih dahulu sebelum kamu melakukan aktivitas nanjak. Karna kandungan gula merah sangat membantu kukuatan fisikmu.

  1. Pemilihan fotografer yang cocok

wm_article_img

Untuk menghasilkan foto yang maksimal, kamu perlu seorang fotografer yang professional. Kerena tidak banyak fotografer yang mau diajak naik gunung, kamu bisa mencari teman yang suka naik gunung sekaligus meniliki hobby foto-foto.

  1. Tetap Waspada saat pengambilan foto Prewedding

 wm_article_img

Pemilihan tema gunung membuat kamu harus lebih waspada akan terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan. Berbeda dengan konsep foto prewedding indoor, digunung kadang kamu menemukan kondisi dan peristiwa yang tidak kamu duga sebelunya. Misalnya terjadi kecelakaan karna trek yang kamu lalui sedikit berbahaya ataupun spot foto yang sudah kamu pilih tidak sedang menarik atau tidak dipakai karena sudah longsor dan lain-lain.

6 hal diatas wajib kamu perhatikan apabila kamu ingin melakukan foto prewedding di gunung. Tentunya keselamatan kamu lebih utama daripada mendapatkan foto yang sempurna. Semoga artikel ini membantu kamu ya. Selamat berfoto prewedding dan stay safe!

Foto: Honeyfund, 2F73Photoworks, Hipwee, 123ish, Tempatcom, Tribun, Indahnesia

Keluarlah di malam hari ketika musim kemarau sudah datang. Menengadahlah ke langit dan kamu akan menyaksikan taburan bintang di angkasa. Adakah kamu melihat milky way? Tapi kok ada kabut di atas sana?

BACA JUGA:   Mendaki Merbabu Berapa Jam? Panduan dan Tips Mendaki Merbabu

Itu bukan kabut, melainkan pusat galaksi bimasakti. Berada di tepi galaksi, dari tempat kita berada di bumi kita bisa melihat pusat galaksi yang tampak seperti kabut yang memanjang di langit selatan.

Lalu kamu mencoba untuk memotretnya. Sekali, dua kali, tiga kali, gagal terus. Memotret bimasakti memang susah-susah gampang. Namun sekali kamu tahu triknya, kamu akan bisa menghasilkan foto-foto menarik yang tak kalah dari apa yang dipotret oleh satelit-satelit NASA. Simak 7 tips memotret milky way berikut, yang sebagian besar disarikan dari buku “Merbabu, Pendakian Bertabur Bintang” karya Widhi Bek dari landscapeindonesia.com:

1. Pilih waktu dan tempat yang tepat

Di musim hujan, langit lebih sering ditutupi awan. Tak terkecuali di malam hari. Namun selepas musim hujan, ketika musim kemarau datang, awan-awan tersebut mulai menghilang dan tersibaklah kelip jutaan bintang yang tersembunyi di musim hujan. Menurut fotografer Widhi Bek dalam buku foto “Merbabu, Pendakian Bertabur Bintang,” waktu yang tepat untuk mengamati milky way adalah mulai dari pertengahan Maret sampai pertengahan Oktober.

Mengenai tempat, pilihlah yang minim polusi cahaya. Memotret milky way di kota dan memotret milky way di gunung atau lokasi-lokasi terpencil akan mengeluarkan hasil yang berbeda. Karena kota penuh cahaya lampu, gambar yang ditangkap tidak akan sejelas di tempat-tempat sepi seperti gunung.

2. Gunakan kemera yang bisa diatur secara manual

Pakailah kamera yang bisa diatur secara manual sebab memotret milky way memerlukan pengaturan khusus yang terkadang nggak bisa diakomodasi oleh kamera-kamera yang cuma bisa diatur secara otomatis. Pastikan kameramu bisa mengatur kecepatan (speed), bukaan (aperture), dan ISO.

3. Gunakan lensa yang memiliki bukaan lebar (F<4)

Bukaan lebar dalam lensa akan membantu menangkap lebih banyak cahaya. Namun kamu juga harus berhati-hati sebab bukaan lebar akan memperkecil depth of field. Selalu pastikan kamu sudah berada pada fokus yang diinginkan. Kalau tidak, mungkin kamu bisa menangkap milky way, hanya saja akan tampak blur.

4. Pengaturan dasar yang bisa kamu gunakan

Idealnya, bimasakti bisa diambil selama antara 15-30 detik, bukaan lensa terbesar F<4, dan ISO tinggi antara 1600-6400. Kalau sudah terbiasa, barangkali kamu akan bisa menemukan sendiri pengaturan-pengaturan khusus yang lebih cocok dengan tone foto yang kamu inginkan.

5. Gunakan tripod untuk memotret milky way

Selain untuk mempermudah mengatur komposisi, tripod juga akan bermanfaat untuk memastikan gambar yang kamu ambil tidak blur. Ingat, kamera kamu harus membuka selama 15-30 detik. Goyang sedikit saja gambar yang kamu dapat pasti akan kabur. Sayang saja sudah jauh-jauh ke gunung hanya untuk dapat foto kabur bimasakti.

6. Cari posisi bimasakti menggunakan aplikasi ponsel pintar

Zaman sudah canggih. Sekarang manusia tidak hanya punya peta dunia saja, langit pun ada. Untuk menghemat waktu, kamu bisa mencari posisi bimasakti menggunakan aplikasi di ponsel pintar, seperti Stellarium atau Star Chart. Kamu tinggal scan langit dengan aplikasi-aplikasi itu.

7. Bungkus kamera dengan kain atau pelindung lain

Karena pengambilan foto milky way kamu lakukan di tempat-tempat seperti gunung atau pantai yang relatif lebih rendah tingkat polusi cahayanya, pastikan kamu membungkus kameramu dengan kain atau pelindung lain. Bukannya apa-apa, di gunung ada kemungkinan kameramu berembun, sementara di pantai ada kemungkinan senyawa-senyawa garam yang korosif akan menempel di kameramu dan membuat bagian-bagian tertentu berkarat.

8. Siapkan makanan dan minuman

Untuk mengisi waktu dan mengisi perut, nggak ada salahnya juga buatmu untuk membawa kompor lapangan dan bahan-bahan makanan serta minuman. Bayangkan rasanya melihat milky way di malam yang dingin sambil menyeruput kopi hangat, atau mie instan. Juara!

Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage TelusuRI.

Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

TelusuRI

Jika tidak dituliskan, bahkan cerita-cerita perjalanan paling dramatis sekali pun akhirnya akan hilang ditelan zaman.

Also Read

Bagikan: