Wisata air terjun di inhu

Gundana

Indragiri Hulu, atau yang biasa disebut dengan Inhu adalah salah satu kabupaten yang terdapat di Provinsi Riau. Kabupaten ini letaknya dikelilingi oleh daratan, sehingga mereka tak seberuntung seperti kabupaten lainnya yang memiliki destinasi wisata pantai yang eksotis. Namun letak geografis Inhu yang sebagian wilayahnya masuk ke dalam Taman Nasional Bukit Tiga Puluh membuat kabupaten yang satu ini memiliki pemandangan alam cukup indah. Meskipun tak memiliki pantai, namun setidaknya masih ada 10 destinasi wisata menarik yang bisa kamu kunjungi di Inhu, dan berikut adalah lengkapnya.

Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (TNBT)

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, di mana sebagian wilayah kabupaten ini masuk ke dalam kawasan TNBT. Bagi kamu yang berkunjung ke Inhu, tidak lengkap rasanya jika tak berkunjung ke taman nasional yang satu ini. Dengan hutannya yang masih lebat dan alami, serta udaranya yang masih segar, berkunjung ke sini akan jadi pengalaman yang indah, terlebih kamu datang dengan pasangan.

Air Terjun Denalo

Air Terjun Denalo, adalah salah satu air terjun cantik yang dimiliki oleh Inhu. Letak dari Air Terjun Denalo sendiri berada di dalam TNBT, jadi jangan heran kalau suasana di air terjun ini masih sunyi, karena memang letaknya yang berada di tengah-tengah hutan. Meskipun tidak terlalu tinggi, namun letaknya yang cukup tersembunyi membuat air terjun ini memiliki air yang sangat jernih dan segar. Cocok bagi kamu yang ingin bermain air.

Air Terjun Tembulun

– Advertisement –

From Korea With Love Concert

Selanjutnya ada Air Terjun Tembulun, yang lokasinya berada di Desa Pejangki, Kecamatan Batang Cenaku. Air terjun ini bisa dibilang sebagai destinasi wisata baru di Inhu, oleh sebab itu masih belum banyak dikunjungi oleh wisatawan. Untuk menarik minat para pengunjung, Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu mengadakan festival Tembulun Berasap demi mengenalkan lokasi wisata ini ke khalayak.

Air Terjun Sultan Limbayang

Air Terjun Sultan Limbayang masih masuk ke dalam kawasan TNBT, dan secara administratif masuk ke dalam wilayah Dusun Datai, Desa Rantau Langsat, Kecamatan Batang Gansal. Air terjun ini juga tidak terlalu tinggi, aliran airnya pun bisa dibilang tidak terlalu deras, sehingga sangat cocok bagi kamu yang ingin sekedar bermain air sambil menikmati keindahan alam Sang Pencipta.

Air Terjun Tualang

Masih ada lagi air terjun cantik, yakni Air Terjun Tualang yang terletak di Di Desa Rantau Langsat, Kecamatan Batang Gansal. Air dari Air Terjun Tualang tidak langsung jatuh dari puncak ke bawah, namun terlebih dahulu melewati beberapa undakan, sehingga mengeluarkan suara gemericik yang menentramkan jiwa. Udara di air terjun ini sangat sejuk, ditambah dengan suasana yang masih sunyi, sehingga cocok bagi kamu yang ingin menyegarkan pikiran.

Danau Meduyan

Danau Meduyan ini terletak di Desa Kota Lama, Kecamatan Rengat Barat. Selain memiliki suasana yang asri, danau ini juga menjadi tempat hidup bagi banyak ikan air tawar. Jadi tak heran, jika banyak pengunjung yang datang ke danau ini untuk memancing.

Danau Raja

Kemudian di Kecamatan Rengat juga ada Danau Raja, yang menjadi destinasi wisata favorit penduduk setempat. Dari informasi, ketika Kerajaan Indragiri masih berdiri, danau ini menjadi tempat mandi para raja yang berkuasa, sehingga dinamakan Danau Raja. Selain bisa menikmati keindahan alamnya, para pengunjung juga bisa mencoba beberapa wahana permainan air yang ada di sana.

Kawah Biru

Inhu juga memiliki kawah unik nan cantik, yakni Kawah Biru, yang letaknya berada di Kecamatan Siberida, tak jauh dari Air Terjun Tembulun. Dinamakan kawah biru karena memang air di danau ini memiliki warna kebiru-biruan jika terkena cahaya matahari. Meskipun cantik, namun tak banyak wisatawan yang mengunjungi tempat ini.

Makam Raja Indragiri

Dahulu memang sempat ada sebuah kerajaan Islam bernama Kerajaan Idragiri yang menguasai tempat ini. Sebagai bekas tanda kekuasaannya, raja-raja Indragiri yang meninggal pun dimakaman di sana, yang di mana tempat itu sekarang bernama Desa Kota Lama. Makam-makam raja Indragiri pun masuk ke dalam kawasan cagar budaya.

BACA JUGA:   Wisata baru di lampung 2022

Replika Istana Indragiri

Terakhir adalah mengunjungi Replika Istana Indragiri. Meskipun hanya replika, namun keindahan istana ini hampir sama persis dengan aslinya. Sebagaimana istana pada umumnya, di dalam bangunan ini pun terdapat berbagai ornamen klasik yang bisa dibilang cukup antik dan mewah.

Kawasan Air Terjun Temblun menawarkan suasana alam asri, indah, dan nyaman.

REPUBLIKA.CO.ID, RENGAT — Objek wisata Air Terjun Tembulun di Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau, merupakan salah satu tempat memikat untuk dikunjungi. Anda yang suka menikmati suasana alam asri, indah, dan nyaman, lokasi ini cocok untuk dikunjungi.

Salah satu pengunjung objek wisata tersebut, Ali (45) salah satu dari ratusan wisatawan yang pada Senin memilih mengunjungi destinasi ini. Menurutnya keunikan air terjun ini adalah lokasi sangat indah, air jernih bisa langsung mandi, alami dan dilindungi oleh ratusan tanaman hutan tidak boleh dijamah tangan yang tidak bertanggungjawab serta kendaraan dapat mencapai lokasi. “Sangat indah,” kata dia di Rengat.

Selain itu, kata dia, jalan menuju lokasi aman, masyarakat sangat bersahabat. Berada di wilayah tiga kecamatan yakni Seberida, Batang Gansal dan Batang Cinaku, saat ini objek wisata itu sedang dalam promosi oleh warga setempat melalui media maupun handphone.

“Untuk berselfi ria sangat cocok, rekreasi keluarga, tim maupun menghilangkan kejenuhan orang pekerja,” sebutnya.

 

Ia berharap instansi terkait dapat membangun fasilitas pendukung baik tempat duduk, tempat beribadah, permainan tambahan serta jalur lintas yang memadai dari berbagai sisi. Lebih dari itu diharapkan juga gencarnya promosi dan sejumlah kegiatan digelar di lokasi tersebut.

Aziepnoer Yacop Ketua Alumni SMAN 1 Rengat Angkatan 89 mengaku sangat puas menikmati objek wisata tersebut, dengan keberadaan Air Terjun Tembulun (AT-T) yang ada di Sungai Arang itu membuat rombongan yang datang merasa bagai di objek wisata nasional. “Jika terkelola lebih optimal lagi, maka Air Terjun (AT) ini menjadi rujuan wisatawan Indonesia,” ujarnya.

Jika ada kelompok pencinta wisata, lokasi air terjun ini mungkin sebagai pilihan utama, letak tidak terlalu jauh dari pusat kecamatan dan sepanjang jalan sambutan warga setempat sangat baik, diyakni dapat juga membantu ekonomi masyarakat setempat.

Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Indragiri Hulu Armansyah mengatakan, semua objek wisata di Inhu perlu ditingkatkan, agar terkelola dengan baik pentingnya peran aktif seluruh masyarakat, swasta. “Tidak hanya bergantung kepada pemerintah, promosi harus terus dilakukan agar diketahui umum,” pinta Armansyah.

Menurutnya, jika APBD Inhu lebih besar digelontorkan untuk pengelolaan seluruh aset daerah tersebut, bukan tidak mungkin kedepan Indragiri Hulu bakal menjadi kunjungan wisata dunia.

sumber : Antara

Klik di Sini

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest

HALUANRIAU.CO, INHU – Desa Rantau Langsat Kecamatan Batang Gansal, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) terpilih sebagai desa wisata terbaik ketiga di Provinsi Riau, setelah Kampung Dayun, Kabupaten Siak terbaik pertama dan desa wisata Meskom Kabupaten Bengkalis.

Desa Wisata Rantau Langsat di Kecamatan Batang Gansal, memiliki potensi wisata yang bisa diminati banyak wisatawan. Seperti wisata alam, adat istiadat dan budaya, serta wisata minat khusus lainnya seperti dihuni oleh suku Talang Mamak (suku asli) yang masih hidup secara tradisional. Keberadaan suku ini tergolong proto Melayu atau Melayu tua. Berada di hutan penyangga, kawasan Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT).

Selain itu, keunggulan desa Rantau Langsat menjadi desa wisata lantaran keindahan alam yang eksotis karena memiliki lima air terjun atau disebut Tembulun. Tembulun Pampunawan di Dusun Lemang, memiliki empat tingkat air terjun. Di lokasi ini, hijaunya rimbunan pohon menjadikan kanopi tirai langit-langit yang bisa memanjakan mata memandang.

BACA JUGA:   24 Dijual Wisata Bukit Mas Grand Palais

Baca Juga: Baznas Bangun Kebun Nanas 10 Hektar di Inhu untuk Mustahik

Ada juga Tembulun Membayang yang memiliki tujuh tingkat air terjun. Kemudian, ada juga Tembulun Siamang di dusun Siamang. Air terjun atau Tembulun Bengayoan di Dusun Bengayawan.

Di objek wisata ini terdapat air terjun dua tingkat. Jika pagi hari, hembusan kabut datang menyelimuti. Asapnya bertiup ke arah permukaan air membuat lumut yang tumbuh di atas bebatuan basah.

Kemudian juga ada Air terjun Sultan Lembayang di Dusun Datai. Penamaan Sultan Lembayang diambil dari cerita sejarah pada zaman kerajaan dahulu yang menjadi salah satu sosok sultan kebanggaan masyarakat Datai.

Gubernur Riau, H Syamsuar memberikan penghargaan kepada pemenang lomba desa wisata tingkat provinsi Riau, Jumat (19/11/2021), di Kampung Dayun, Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak.

Desa Wisata Rantau Langsat Inhu (Istimewa)

Baca Juga: Napi di Lapas Bagan Siapiapi Bebas Menggunakan Ponsel, Tapi Harus Bayar Bulanan Kepada Petugas Sipir

INHU – Objek wisata alam kini memang menjadi tujuan tempat berlibur keluarga. Sebab, selain suasana yang asri dan bersih, objek wisata alam juga menjadi tempat relaxasy bagi mereka yang kesehariannya bekerja di pusat kota. Untuk Riau, sangat banyak sekali objek wisata alam yang bisa dinikmati secara bergilir setiap akhir pekan. Seperti di Desa wisata Rantau Langsat di Kecamatan Batang Gansal, Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau.

Desa ini memiliki potensi wisata yang bisa diminati banyak wisatawan. Sebab tidak hanya wisata alam saja, tetapi ada wisata adat istiadat dan budaya, serta wisata minat khusus lainnya. Keunikan desa ini juga sudah diakui banyak wisatawan yang pernah datang. Bahkan Kepala Dinas Pariwisata Riau Roni Rakhmat juga menyebutkan hal serupa,

Dikatakannya, Desa Rantau Langsat ini dihuni oleh suku Talang Mamak. Suku asli yang masih hidup secara tradisional. Keberadaan suku ini tergolong proto melayu atau melayu tua. Berada di hutan penyangga, kawasan Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT). Jaraknya hanya 80 kilometer dari pusat Kota Rengat, Inhu.

“Untuk menuju Desa Rantau Langsat, wisatawan bisa melalui jalur darat, yakni dari Kota Pekanbaru maupun dari Kota Jambi. Bagi wisatawan yang menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat, aksesibilitas jalan menuju desa wisata ini sudah memadai. Di Desa Rantau Langsat, kendaraan bisa diparkir di area parkir yang tak jauh dari pelabuhan sungai. Di sekitar lokasi ini telah disediakan fasilitas camping ground. Keindahan alam nan asri menjadi suguhan yang eksotis bagi pelancong yang berkunjung ke destinasi ini,” kata Roni.

Ketika berwisata ke Rantau Lansat ini, wisatawan dapat melihat 5 Tembulun atau air terjun. Tembulun Pampunawan di Dusun Lemang, memiliki empat tingkat air terjun.

Di lokasi ini, hijaunya rimbunan pohon menjadikan kanopi tirai langit-langit yang bisa memanjakan mata memandang. Selain itu, ada juga Tembulun Membayang yang memiliki tujuh tingkat air terjun. Kemudian, ada juga Tembulun Siamang di dusun Siamang.

Selanjutnya, air terjun atau Tembulun Bengayoan di Dusun Bengayawan. Di objek wisata ini terdapat air terjun dua tingkat. Jika pagi hari, hembusan kabut datang menyelimuti. Asapnya bertiup ke arah permukaan air membuat lumut yang tumbuh di atas bebatuan basah.

Lalu, juga ada Air terjun Sultan Lembayang di Dusun Datai. Penamaan Sultan Lembayang diambil dari cerita sejarah pada zaman kerajaan dahulu yang menjadi salah satu sosok sultan kebanggaan masyarakat Datai.

Selain objek wisata air terjun, wisatawan juga bisa menikmati wisata susur Sungai Batang Gansal. Pelancong diajak menyusuri sungai menuju hulu sungai, menggunakan perahu motor kapasitas 7 penumpang. Biaya sewanya mulai Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta, tergantung jarak tempuhnya.

Di sepanjang aliran sungai, pengunjung disuguhi lanskap hijau asri. Ditepiannya terlihat sejumlah batu yang memiliki cerita legenda. Pemandu wisata yang ikut mendampingi wisatawan, akan membantu menjelaskan cerita legenda batu-batu itu.

Adapun sejumlah batu yang menjadi cerita legenda di tempat itu adalah, batu tobat (batu penghalang), batu hibatnasi, batu babi, batu naga, batu lipat kain, lubuk kodil, dan halaman bidadari

BACA JUGA:   Kuliner iga bakar di surabaya

.Tidak hanya batu legenda, ketika menyusuri sungai bila ada pengunjung yang memiliki nyali besar, pemandu wisata akan menawarkan wisatawan singgah naik ke darat untuk melihat gua harimau. Lokasinya berada di sekitar Dusun Pengayoman.

Kemudian, setelah menyusuri sungai sekitar 1 jam 30 menit. Pemandu wisata mengajak singgah para wisatawan di Dusun Bengayawan. Lokasi ini merupakan salah satu tempat yang dihuni oleh kelompok suku Talang Mamak.

Disini wisatawan bisa melihat bagaimana kehidupan asli suku Talang Mamak yang sangat bergantung dengan hutan alam. Mulai dari mencari getah damar, berkebun karet dan jernang, hingga aktifitas budidaya madu kelulut.

Suku Talang mamak masih kental melakukan tradisi adat yang diwarisi secara turun temurun. Seperti, tradisi kementan untuk pengobatan penyakit, tradisi gawai untuk pesta pernikahan, tradisi tambat kubur untuk mengenang 100 hari kematian dan khitanan untuk anak laki-laki.

Tradisi, budaya dan kehidupan suku Talang Mamak yang hidup berkelompok ini akan menjadi daya tarik tersendiri bagi wiaatawan. Ditambah lagi keramahtamahan suku Talang Mamak ketika menyambut wisatawan berkunjung yang tidak perlu diragukan lagi.

Walau Talang Mamak hidup berkelompok jauh dari modernisasi, namun mereka terbuka menerima kunjungan wisatawan.

Jika wisatawan ingin melakukan perjalanan sampai ke hulu sungai, Dusun Talang Mamak terakhir yang dijumpai adalah Dusun Datai. Untuk bisa sampai kesana membutuhkan waktu 2 hari 1 malam.

Hebatnya lagi, Sungai Gansal juga menjadi surga bagi pehobi mancing. Ikan sema adalah target yang paling dicari oleh warga setempat, karena merupakan ikan yang paling lezat untuk disantap. Harganya 1 kg bisa mencapai Rp 100 ribu. Namun, saat ini ikan tersebut mulai sedikit jumlahnya. Selain ikan sema, ikan jenis baung juga berkembang biak sungai ini.

Bagi para pelancong yang memiliki hobi menyantap buah durian, ada waktu-waktu yang perlu dicatat bila hendak mengunjungi desa ini. Pasalnya, pada bulan Januari hingga bulan Februari musim durian tiba. Buah durian asal Desa Rantau Langsat tumbuh di dalam hutan-hutan penyangga sejak ratusan tahun lalu. Ukuran buahnya sama seperti durian lokal lainnya. Aromanya harum menyengat dan rasanya manis bercampur pahit di lidah.

Bukan hanya memiliki cita rasa yang lezat, kelebihan utama durian Rantau Langsat justru pada daging buahnya yang tebal juga berserat, bertekstur warna kuning pekat dan ukuran bijinya kecil. Harga durian disini bervariasi, cara penjualannya dengan cara ditumpuk. Untuk buah durian ukuran kecil satu onggoknya berisi 30 buah durian, ukuran durian sedang satu onggoknya berisi 20 buah.

Kemudian, untuk durian berukuran besar satu onggoknya berjumlah 10 buah, harga persatu onggok dari setiap ukuran tersebut senilai Rp 200 ribu.Bukanu.Bukan hanya memiliki cita rasa yang lezat, kelebihan utama durian Rantau Langsat justru pada daging buahnya yang tebal juga berserat, bertekstur warna kuning pekat dan ukuran bijinya kecil.

Harga durian disini bervariasi, cara penjualannya dengan cara ditumpuk. Untuk buah durian ukuran kecil satu onggoknya berisi 30 buah durian, ukuran durian sedang satu onggoknya berisi 20 buah. Kemudian, untuk durian berukuran besar satu onggoknya berjumlah 10 buah, harga persatu onggok dari setiap ukuran tersebut senilai Rp 200 ribu.

Warga setempat yang menjual durian di desa Rantau Langsat bisa ditemui sekitar pukul 07.00 hingga 10.00 WIB. Lokasinya tepat di pelabuhan di tepian sungai Gansal.

Kepala Bidang Pengembangan Sumberdaya Pariwisata Dinas Pariwisata Riau, Ridho Adriansyah mengatakan, potensi yang dimiliki Desa Rantau Langsat harus dikelola secara baik agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

“Beberapa hal perlu dilakukan di desa wisata Rantau Langsat adalah kegiatan pembinaan agar bisa berdaya saing. Diantaranya, pembinaan pengelolaan destinasi, pembinaan pemandu wisata, pembinaan partisipasi masyarakat, pembinaan UMKM, serta penambahan perahu motor, toilet umum dan amenitas pariwisata lainya,” kata Ridho Adriansyah.

Saat ini pemerintah melalui Kemenparekraf/Baparekraf menjadikan desa wisata sebagai terobosan pengembangan ekonomi. Berbagai dukungan anggaran dan kolaborasi unsur pentahelix (akademisi, pelaku usaha, komunitas, pemerintah, dan media) terus digenjot.

Semoga sektor pariwisata di Desa wisata Rantau Langsat bisa menjulang. Dapat meningkatkan kunjungan wisatawan dan menciptakan tenaga kerja. Sehingga membantu menambah nilai ekonomi warga setempat. ***

Also Read

Bagikan: