Maha corner lhoknga banda aceh

Gundana

Maha Corner, Kafe Masa Depan dengan Sentuhan Arsitektur Kuno di Aceh

Maha Corner adalah kafe masa depan yang menawarkan suasana yang begitu unik dengan sentuhan arsitektur kuno. Dengan suasana yang menenangkan, tempat ini cocok untuk menghabiskan waktu bersama teman dan keluarga.

Sentuhan arsitektur kuno di kafe ini memberikan kesan nostalgia akan masa lalu di zaman rumah kayu. Namun, kafe ini juga dilengkapi dengan fasilitas modern yang membuat pengunjung semakin nyaman.

Maha Corner menawarkan pengalaman ngopi yang berbeda dari tempat lain. Terletak di Desa Mon Ikeun, Kecamatan Lhoknga, Aceh Besar, kafe ini menawarkan pemandangan alam Samudera Hindia dan Pantai Pulo Kapuk yang indah. Jaraknya sekitar 15 kilometer dari Kota Banda Aceh dan hanya butuh waktu sekitar 20 menit untuk sampai ke lokasi.

Selain suasana yang menenangkan, kafe ini juga menyediakan menu makanan dan minuman yang lezat. Maha Corner menyajikan kopi dengan biji-biji pilihan dari berbagai daerah di Indonesia. Anda juga bisa mencoba berbagai jenis minuman dan makanan ringan yang tersedia di kafe ini.

Tempat ini sangat cocok untuk menghabiskan waktu bersama teman dan keluarga. Anda bisa menikmati suasana pantai yang tenang sambil menyeruput secangkir kopi atau menikmati makanan ringan. Kafe ini juga menjadi tempat yang pas untuk kala healing dari rutinitas yang melelahkan.

Jangan ragu untuk datang dan mengunjungi Maha Corner ketika berada di Aceh. Kafe ini memberikan pengalaman ngopi yang berbeda dari tempat lain dengan sentuhan arsitektur kuno yang menenangkan. Jangan lewatkan pemandangan indah Samudera Hindia dan Pantai Pulo Kapuk yang bisa Anda nikmati dari kafe ini.

Rimba pinus di Maha Corner. | Foto: KBA.ONE: Ayu.

“Wow, keren, kayak di Bali,” kata Indah, 22 tahun, mahasiswi  kelahiran Kisaran, Sumatera Utara, kepada KBA.ONE, Sabtu 19 Maret 2021. Kandidat apoteker yang tengah berlibur di Banda Aceh ini datang ke Maha Corner bersama Ghera Fakhira, 22 tahun dan Vivi, teman seangkatannya di Universitas Tjut Nyak Dhien Medan.

BACA JUGA:   Pengertian taman pintar yogyakarta

Nisa, Indah, Ghera, dan Vivi, pengunjung Maha Corner dari Medan. | Foto: KBA.ONE.

Kekaguman serupa diungkapkan Nisa, 23 tahun, kandidat dokter hewan di Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh, ketika pertama kali melepas pandangannya di altar kafe berkonsep unik tapi penuh futuristik. “Bagus sekali tempatnya. Luar biasa!” ungkap Nisa penuh kekaguman melihat Maha Corner yang kini melegenda.

Konsep kafe Maha Corner adalah vintage. Kesan aesthetic dan Instagramable yang dimilikinya seakan menjadi primadona di mata kaum milenial. Ditambah lagi desain lampu gantung minimalis menjadi lighting pendukung suasana estetika.

Samsul Bahri, Owner Maha Corner. | Foto: KBA.ONE: Tasya.

Uniknya lagi, seutuhnya bangunan kafe ini berbahan dasar kayu bekas. Tapi, di bagian-bagian tertentu, perkakas di kafe Maha Corner didatangkan dari luar negeri. Silakan bawa kamera jika mengujungi tempat ini.

Penataan kursi dan meja berpayung yang sepenuhnya menghadap ke arah pantai adalah salah satu lokasi paling diminati pengunjung. Sun set akan terlihat jelas dari angle kafe ini.

Di sisi belakang, pengunjung bisa duduk santai menikmati hijaunya rimba pohon pinus yang menjulang tinggi di sekeliling. Suasana rindang dan teduh bakalan mengunci pikiran Anda untuk tak ingin buru-buru pulang. Dan menu paling hits di tempat ini adalah pizza.

Pizza paling wow sentuhan koki Maha Corner. | Foto KBA.ONE. 

“Kami meracik pizza itu punya standarisasi, bumbunya tak boleh dilebihkan atau dikurangi biar rasanya tak berubah,” cerita Teuku Samsul Bahri, owner Maha Corner yang ramah dan selalu bergaya nyentrik ini.

Kepada KBA.ONE, Teuku Samsul Bahri bercerita banyak bagaimana ia membangun bisnis kafe ini untuk memenuhi rasa penasaran para penggila wisata pantai. “Ini memasuki tahun keempat usia Maha Corner jika dihitung dari bangunan utama berbentuk panggung itu,” kata Samsul.

BACA JUGA:   Bolehkah gerd minum air kelapa

Samsul membangun area wisata, kafe, dan resto Maha Corner ini bertahap. Hanya saja ia tidak bisa menaksir berapa rupiah sudah uang yang tertanam di bisnis wisata paling artistik dan wow di Banda Aceh-Aceh Besar ini.

Bar tender Maha Corner. | Foto KBA.ONE: Tasya.

Setiap weekend, Maha Corner diserbu pengunjung. Mereka “berburu” pizza paling lezat di Banda Aceh ini.

Suasana akhir pekan layaknya ada pesta raya. Pengunjung berbondong memadati Maha Corner sambil menyantap menu andalan pizza dan kopi arabika aneka racikan berkelas dari sentuhan tangan Pandu Satria, sang barista.

Pandu Satria. | Foto : KBA.ONE

“Sekitar 6 bulan lalu kami melakukan pengembangan sehingga berdiri satu bangunan lagi di sebelah bangunan utama,” jelas Samsul.

Selain tempat wisata, kafe dan resto, Maha Corner juga sering dijadikan objek foto prewedding. | Foto KBA.ONE: Ayu.

Samsul bilang weekend adalah hari yang melelahkan bagi barista, koki, dan pramuniaga di Maha Corner. Selain hanya sekadar ngopi, makan, dan berfoto, Maha Corner juga dijadikan tempat pilihan pesta ulang tahun, arisan, dan reuni. “Kalau weekend selalu penuh di sini,” kata  Samsul.

Menanti sun set di Maha Corner. | Foto KBA.ONE.

Mengapa memilih konsep vintage (unik dan artistik)? Samsul mengaku terinspirasi dari Pulau Jawa dan Bali. Selain itu, sebelumnya, Samsul juga pernah tinggal di negara bagian Amerika Serikat yaitu Texas dan Alabama. Dari sanalah ia terinspirasi dan termotivasi untuk menciptakan konsep tersebut.

Mengenang sejarah berdirinya kafe Maha Corner, pascatsunami Aceh 2004, kata Samsul, lahan di kawasan itu sempat terbengkalai. Tapi, setelah kondisi membaik, Samsul bangkit dan menyulap lokasi tersebut menjadi ikon wisata baru di Aceh.

Selain kafe, Maha Corner dilengkapi cottage yang juga bergaya vintage. Anda bisa menginap sambil menikmati kehebohan deru ombak laut yang cuma berjarak sepelemparan batu.

BACA JUGA:   Memukau 8 Foto Sejarah Tugu Pahlawan Tak Dikenal Bukittinggi

Tak jauh dari cottage, berdiri sebuah rumah dengan konsep yang sama. Mirip vila, tetapi itu adalah rumah pribadi Samsul.  

Interior unik rumah pribadi Samsul di area Maha Corner. | Foto KBA.ONE.

Ia menyimpan banyak koleksi topi di dinding rumah itu. Interiornya juga diisi dengan perabotan berkelas meski bagian luar bangunan rumah tetap mempertahankan bahan kayu bekas.

Di sebelah selatan rumah itulah dua cottage Maha Corner tengah memasuki proses finishing pembangunan. “Mungkin siap lebaran nanti selesai,” tegas Samsul.

Ya, Maha Corner adalah kafe yang bakal fenomenal. Destinasi ini salah satu jendela masa depan pariwisata Aceh. Tak cuma Samsul yang berempati dan bersimpati menghidupkan roh dunia kepariwisataan Aceh yang sempat mati suri digeruduk pagebluk Covid-19. Banyak spot-spot wisata lain di Banda Aceh-Aceh Besar yang tak kalah menarik dan bermimpi sama dengan Samsul.

Sisi lain Maha Corner. | Foto KBA.ONE.

Hanya saja, seperti tempat wisata pantai lain, Samsul juga mengeluhkan soal pembatasan waktu kunjungan. Menurut Samsul, sebaiknya pemerintah menambah batas waktu berkunjung.

Jika saat ini  waktu kunjungan dimulai dari pukul  09:30-19:30 WIB, sebaiknya bisa diperpanjang hingga pukul 22.00 WIB atau lebih ketika weekend.

“Biar hidup pariwisata kita. Generasi muda saat ini, kan, sudah lebih terarah sehingga kecil kemungkinan melanggar tata krama yang bertentangan dengan nilai-nilai syariat Islam,” tutup Samsul penuh harap dan optimisme. ***

Also Read

Bagikan: