Warung pinggir banyu desa mekar martapura

Gundana

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA – Wisata kuliner Warung Pinggir Banyu adalah wisata kekinian yang viral dalam beberapa pekan ini.

Letak Warung Pinggir Banyu, Warung Pinggir Banyu, di sisi kanan Jembatan Mekar kalau dari arah Terminal Martapura, Kota Martapura, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan. 

Kalau dari arah Hulu Sungai,  Warung Pinggir Banyu Martapura ini berada di Jalan Pasar Papan sebelum menuju Jembatan Mekar sebelah kiri.

Diketahui, Jembatan Desa Mekar ini yang pernah dikunjungi Presiden Joko Widodo saat menemui korban banjir pada awal 2021.

Sebagai wisata kuliner, Warung Pinggir Banyu Martapura tersebut menonjolkan menu masakan khas Banjar, arabian dan juga Italia seperti pizza.

Baca juga: VIDEO Makaroni Kembar dari Martapura Bersertifikat Halal MUI Kalsel

Baca juga: Penghapusan Kelas Kepesertaan JKN Dibatalkan, ini Iuran BPJS Kesehatan yang Berlaku di Kalsel

Ada juga dijual berbagai produk pangan olahan khas Banjar. Cocok untuk oleh-oleh atau camilan saat pulang ke rumah.

Apabila berada di Warung Pinggir Banyu suasana terasa nyaman dan dingin, mungkin karena berada di bantaran Sungai Martapura. 

Cocok membawa anak dan istri karena dihiasi lampion warna warni. Ada juga perahu motor jika ingin menikmati makanan dalam perahu atau kelotok. 

Pemandangan Sungai Martapura dapat juga dinikmati dari lantai dua di Warung Pinggir Banyu.  Cuma, tempatnya terbatas.  

“Bisa dicek di Instagram Warung Pinggir Banyu, posisi warungnya sudah ada di google map,” ujar Abdul Rasyid Al Katiri, pengelola.

Baca juga: Relawan Erick Thohir Maju Jadi Capres 2024 di Kalselteng Mendeklarasikan Diri

Baca juga: Terdampak Angkutan Semen, Jalan Tanjung – Pantai Hambawang HST Alami Kerusakan Terparah di Kalsel

Warung Pinggir Banyu Martapura juga semakin dipercantik dan ditambah tempat bersantainya agar pengunjung terpuaskan.

Ingin menyeruput segelas kopi khas Warung Pinggir Banyu, juga tersedia. Biaya makanan dan minuman masih terjangkau kantong. 

Selama ini, keberadaan Warung Pinggir Banyu menjadi alternatif  wisata baru bagi warga di Kabupaten Banjar. 

Warung Pinggir Banyu tersebut dilengkapi meja berbentuk perahu yang dicat warna warni motif Sasirangan, cukup untuk keluarga kecil, berempat kalau ingin menikmati makanan. 

 
Warung Pinggir Banyu berlokasi di bantaran Sungai Martapura, tepatnya di bawah jembatan Desa Mekar. Warung ini menjadi objek wisata baru di Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan yang berhasil menarik banyak perhatian masyarakat sejak dibuka beberapa pekan lalu.
 
Warung ini menawarkan bermacam-macam menu mulai dari makanan dan minuman nusantara, masakan timur tengah, hingga makanan khas Italia yakni pizza.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?

Berawal dari niat pemilik yang ingin meningkatkan perekonomian warga dengan menghimpun kaum ibu terjun ke wisata kuliner, saat ini setidaknya ada 10 ibu-ibu yang bergabung dengan warung ini dan berjualan makanan maupun minuman.
 
“Kita punya mimpi untuk membangun rumah makan yang mana misinya untuk membangkitkan perekonomian masyarakat Desa Mekar. Di situ ibu-ibu yang bikin olahan-olahan dan pengelola memanajemenkan warungnya saja,” ujar pemilik Warung Pinggir Banyu Fitri Alwatiri dalam tayangan Selamat Pagi Indonesia, Selasa, 1 Maret 2022.
 
Tidak hanya dapat menikmati makanan di tempat, Warung Pinggir Banyu juga menawarkan pengalaman wisata susur sungai dengan menggunakan perahu. Masyarakat setempat menyebutnya Wisata Klotok.
 
Pengunjung Warung Pinggir Banyu dapat menyantap makanan langsung di atas Klotok sambil menikmati keindahan Sungai Martapura.
 
“Seru sih. Soalnya saya asli orang sini dan perdana ada wisata kayak gini di wilayah sini. (Yang menarik) menunya ada pizza, soto, dan lainnya,” kata seorang pengunjung, Sari.
 
Kedepannya Warung Pinggir Banyu akan menawarkan wisata susur sungai hingga ke objek wisata Kalimantan Selatan yang sudah ternama yakni Pasar Terapung Lok Baintan. Warung ini buka setiap hari mulai dari 11 siang hingga 10 malam. (Fatha Annisa)
 

BACA JUGA:   Taman wisata di tangerang selatan

(MBM)

Banjar: Warung Pinggir Banyu di Martapura, Kabupaten Banjar kini menjadi tempat wisata populer bagi masyarakat Kalimantan Selatan. Selain menawarkan berbagai menu, pengunjung juga bisa berwisata menyusuri sungai.Warung Pinggir Banyu berlokasi di bantaran Sungai Martapura, tepatnya di bawah jembatan Desa Mekar. Warung ini menjadi objek wisata baru di Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan yang berhasil menarik banyak perhatian masyarakat sejak dibuka beberapa pekan lalu.Warung ini menawarkan bermacam-macam menu mulai dari makanan dan minuman nusantara, masakan timur tengah, hingga makanan khas Italia yakni pizza.Berawal dari niat pemilik yang ingin meningkatkan perekonomian warga dengan menghimpun kaum ibu terjun ke wisata kuliner, saat ini setidaknya ada 10 ibu-ibu yang bergabung dengan warung ini dan berjualan makanan maupun minuman.”Kita punya mimpi untuk membangun rumah makan yang mana misinya untuk membangkitkan perekonomian masyarakat Desa Mekar. Di situ ibu-ibu yang bikin olahan-olahan dan pengelola memanajemenkan warungnya saja,” ujar pemilik Warung Pinggir Banyu Fitri Alwatiri dalam tayangan Selamat Pagi Indonesia, Selasa, 1 Maret 2022.Tidak hanya dapat menikmati makanan di tempat, Warung Pinggir Banyu juga menawarkan pengalaman wisata susur sungai dengan menggunakan perahu. Masyarakat setempat menyebutnya Wisata Klotok.Pengunjung Warung Pinggir Banyu dapat menyantap makanan langsung di atas Klotok sambil menikmati keindahan Sungai Martapura.”Seru sih. Soalnya saya asli orang sini dan perdana ada wisata kayak gini di wilayah sini. (Yang menarik) menunya ada pizza, soto, dan lainnya,” kata seorang pengunjung, Sari.Kedepannya Warung Pinggir Banyu akan menawarkan wisata susur sungai hingga ke objek wisata Kalimantan Selatan yang sudah ternama yakni Pasar Terapung Lok Baintan. Warung ini buka setiap hari mulai dari 11 siang hingga 10 malam. (

MARTAPURA,- Meski belum dilakukan grand launching, wisata kuliner “Warung Pinggir Banyu” yang berlokasi di tepian sungai di Desa Mekar Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan, sudah ramai dikunjungi oleh warga untuk makan malam atau hanya sekedar nongkrong untuk menikmati secangkir kopi racikan barista handal yang mereka miliki.

Husin misalnya, yang sengaja datang bersama keluarga untuk menikmati kopi dan pizza yang menjadi salah satu menu andalan warung ini. Dirinya mengaku menu yang disajikan cukup enak, terlebih akan suasananya yang cukup nyaman, karena ditepian sungai, membuat ia betah berada disana.

” menunya boleh juga, suasananya mantap,” ujarnya.

Di warung yang rencananya akan dibuka resmi pada Rabu 29 Desember 2021 pukul 11.00 wita tersebut memang beda dari warung kebanyakan. Warung ini sengaja di desain sedemikian rupa untuk menarik perhatian pengunjung. Seperti meja saji dengan miniatur perahu atau jukung, serta adanya perahu sungguhan yang disiapkan disamping warung untuk pengunjung melakukan susur sungai Martapura.

BACA JUGA:   Terbaik 13 Foto Menarik Wisata Jambi Paradise

Owner Warung Pinggir Banyu Fitri mengatakan, dibuatnya warung ini terinspirasi akan banyaknya perempuan yang bisa bikin aneka kuliner didesa ini dan berupaya untuk membuka lapangan kerja buat mereka.

” para pekerja diwarung ini juga warga setempat, sehingga bisa meningkatkan perekonomian mereka, ditambah anak-anak muda yang berjiwa sosial dari personil BPK, juga ada disini,” katanya.

Selain itu, keberadaan warung juga dimaksudkan sebagai upaya mengembalikan fungsi sungai.

” Sekarang sudah jarang terlihat ada perahu di sungai ini, sekarang kami menyediakan perahu kapal wisata namanya, yang bisa dimanfaatkan untuk pengunjung susur sungai, lengkap dengan shefty jaket pelampung,” tambahnya.

Untuk menu yang disajikan diwarung ini cukup beragam, mulai dari aneka kue hingga aneka masakan untuk makan siang dan makan malam. Fitri menyebut ada masakan khas Banjar seperti soto Banjar.

” Kita memiliki cita rasa karakter yang beda, pokonya khas Banjar banget,” ujarnya lagi.

Sementara untuk menu panggangan Banjar juga beda, terutama pada sambalnya yang sangat khas.  Selain itu ada juga masakan arab (arabia food) hingga pizza.  Tak kalah menariknya, 3 barista siap meracik kopi lokal untuk para penikmat kopi.

” 3 barista yang kami miliki, siap memberikan yang terbaik untuk para penikmat kopi, kita pakai kopi lokal Martapura, jadi ada kopi bajahe dan kopi  bapudak,” jelasnya.

Fitri juga punya rencana kedepannya untuk memperbanyak perahu yang ada, dimana nantinya bisa digunakan para pengunjung untuk menyusuri sungai hingga ke pasar terapung.

” Rencana sampai 5 buah, ke pasar terapung Lokabaintan atau ziarah keberbagai lokasi bisa kita layani,” ujarnya optimis.

Fitri juga berharap, andil pemerintah daerah juga sangat diharapkan untuk menjadikan lokasi ini semakin menarik, terutama pada jembatan yang berada diatas warung.

” kalau dipasang lampu jembatan di atas ini mungkin semakin cantik, jadi semakin menarik,” pungkasnya.

Reporter : RonnyEditor : Ronny Lattar

KEINDAHAN dan kealamian Sungai Martapura menjadi daya tarik yang dijual para pelaku usaha kuliner. Usai warung soto Bang Amat dan soto Bawah Jembatan yang kesohor, kini di bantaran Sungai Martapura di Banua Anyar berdiri destinasi kuliner khas tepian sungai bernama Warung Batang Banyu.

MENU yang ditawarkan warung dengan mengandalkan view Sungai Martapura dan bentangan Jembatan Banua Anyar ini cukup beragam. Namun, semuanya berbasis masakan khas Banjar seperti soto, nasi sop, lontong batumis, serta kudapan ringan lainnya.

“Saya yakin masyarakat Banjarmasin tetap ingin bersantai di tepi sungai. Apalagi, saya juga suka berpetualang di gunung dan menyaksikan panorama keindahan alam. Jadilah berpikir untuk mencoba merintis usaha kuliner di tepi Sungai Martapura ini,” ucap Adit, pemilik Warung Batang Banyu di Kelurahan Banua Anyar ini kepada jejakrekam.com, Selasa (8/5/2018) malam.

Apalagi, menurut Adit, dengan penataan sungai yang cukup massif di Banjarmasin, ditambah kini kawasan Banua Anyar dilengkapi taman bermain serta tumbuhnya industri kuliner, menjadi pemicu untuk menggeluti usaha serupa.

BACA JUGA:   Pemandian air panas untuk penyakit kulit

“Makanya, warung ini saya kasih nama Batang Banyu, yang artinya dalam bahasa Banjar berarti tepian sungai untuk beraktivitas sehari-hari,” ucap Adit.

Walhasil, rumah tua sang nenek dan pernah menjadi pangkalan solar tepi sungai disulap Adit menjadi tempat nongkrong yang asyik. Dilengkapi cahaya lampu serta desain arsitektur khas bambu, serta kerajinan tangan khas Banjar, jadilah Warung Batang Banyu menjadi pilihan baru bagi para pengelana rasa di ibukota Provinsi Kalimantan Selatan.

“Ya, memang awal untuk mendesain menjadi warung seperti sekarang menghabiskan dana sedikitnya Rp 150 juta. Namun, alhamdulillah, begitu dibuka ternyata respon masyarakat cukup tinggi,” ucap Adit.

Terbukti, buka pukul 07.00 pagi, dan tutup hingga jam 02.00 malam, Warung Batang Bayu ini sedikitnya dikunjungi 100 penikmat kuliner, atau mereka yang menikmati menu andalan seperti lontong batumis atau lontong sayur khas Banjar.

Meski mengaku masih belajar, Adit mengatakan akan terus berinovasi. Apalagi menjelang datangnya Ramadhan, Warung Batang Bayu ini akan menyedikan menu berbuka puasa dan takjil dari kue-kue basah khas Banjar seperti amparan tatak, putri selat dan lainnya.

“Insya Allah, tak hanya untuk buka puasa, kami juga berencana melayani para pengunjung yang ingin makan sahur di Warung Batang Bayu. Tapi, bukanya mulai pukul 15.00 Wita atau 03.00 sore,” tandasnya.(jejakrekam)

Pencarian populer:Warung pinggir banyu desa mekar

Warung pinggir banyu desa mekar

Martapura, DUTA TV — Warung pinggir banyu di Desa Mekar, Kecamatan Martapura Timur, yang baru beroperasi pada 29 Desember kemarin, dengan konsep warna warni motif sasirangan khas Banjar.

Warung makan ini menjadi viral sebelum beroperasi, karena pekerjaan pembangunannya, ditangani secara gotong royong oleh masyarakat, dan anggota pemadam kebakaran mekar, yang ada di depan warung.

Suasana di tepian sungai Martapura membuat para konsumen mendapat sensasi berbeda, lantara belum ada di kota Martapura.

Untuk menu, warung yang dibuka dari pukul 11.00 wita hingga pukul 22.00 wita itu, menyediakan sajian khas Banjar di siang hari, dan makanan khas Arabian di malam hari.

Sebagai pelengkap dan kekinian juga tersedia spot swa foto bagi pengunjung.

Fitri Alkatiri pencetus berdirinya warung pinggir banyu, mengungkapkan sebagian keuntungan bakal diserahkan untuk empat musholla, dan parkir untuk donasi pemadam kebakaran. Sedangkan menu makanan ringan merupakan karya bisnis mikro, para ibu, agar ekonominya terbantu dari pandemi.

“Kampung dekat BPK lalu berinisiatif untuk menggerakan perekonomian masyarakat terutama sosial BPK disini, untuk membantu pekerjaaan, dan ibu ibu yang mengolah olahan bisa dijual disini, Sebagian laba kita sepakat dengan tokoh masyarakat hasil dari warung didonasikan sebagain untuk BPK dan seluruh tempat mushola yang ada di desa Mekar,” Katanya.

Warga juga mendapatkan penghasilan dari operasional berwisata menyusuri sungai Martapura, menggunakan alat transportasi klotok.

Keberadaan warung pinggir banyu inipun diharapkan menginspirasi desa lainnya, untuk menghidupkan perekonomian di tengah pandemi.

Reporter : Tarida Sitompul.

Saksikan terus program-program unggulan Duta Televisi live di sini

Also Read

Bagikan: