Bangunan Cagar Budaya di Sumatera Utara

Kiandra Zulaika

Sumatera Utara merupakan provinsi yang kaya akan budaya dan sejarahnya. Dalam wilayah ini pun terdapat banyak bangunan cagar budaya yang masih terjaga dengan baik. Bangunan-bangunan tersebut menjadi saksi bisu bagi zaman kolonial Belanda di masa lalu. Pada makalah ini, saya akan membahas beberapa bangunan cagar budaya di Sumatera Utara yang menjadi hal yang harus dikunjungi bagi wisatawan.

Istana Maimun

Istana Maimun terletak di Jalan Sultan Ma’moen Al Rasyid, Medan. Bangunan istana ini didirikan pada abad ke-19 oleh Kesultanan Deli pada masa pemerintahan Sultan Makmun Al Rasyid Perkasa Alam. Istana Maimun menjadi salah satu tempat wisata yang populer di Medan.

Terdapat delapan kamar tidur kerajaan yang dihiasi dengan berbagai lukisan serta hiasan kerajaan lainnya. Di dalam bangunan Istana, terdapat kerajaan gamelan dan beduk yang sudah ada sejak zaman Kesultanan Deli. Selain itu, terdapat juga perpustakaan andal yang berisi koleksi sekitar 10.000 buku.

Tjong A Fie Mansion

Tjong A Fie Mansion terletak di jalan Jenderal Ahmad Yani, Medan. Bangunan ini dibangun pada tahun 1895 oleh pedagang Tionghoa, Tjong A Fie. Bangunan ini awalnya merupakan kediaman keluarga Tjong A Fie dan baru dijadikan sebagai museum pada tahun 1950.

Bangunan ini memiliki gaya arsitektur campuran antara Barat dan Timur. Di dalam bangunan, terdapat berbagai lukisan, perabotan antik, dan koleksi lainnya. Selain itu, di dalam Tjong A Fie Mansion terdapat beberapa kamar yang digunakan sebagai tempat berkumpul dan mengadakan pertemuan Bisnis oleh keluarga Tjong A Fie kala itu.

Masjid Raya

Masjid Raya terletak di Jalan Sisingamangaraja, Medan. Masjid Raya ini menjadi salah satu bangunan keagamaan yang popular di provinsi Sumatera Utara. Terdapat banyak pengunjung dari seluruh Indonesia yang mengunjungi Masjid yang sangat indah ini.

BACA JUGA:   Menelusuri Keindahan Objek Wisata Seni dan Budaya di Indonesia

Dibangun pada tahun 1906, Masjid Raya memiliki gaya arsitektur Timur Tengah dengan bentuk kubah yang sangat unik dan menarik. Selain itu, Masjid Raya ini memiliki luasan area sekitar 12620 meter persegi. Terdapat banyak ruang di dalam Masjid ini, termasuk ruang solat, ruang pengajian, ruang kelas, dan banyak lagi.

Rumah Bolon

Rumah Bolon terletak di adat Si Pabolon, Desa Pagaruyung, Kabupaten Tanah Datar. Rumah Bolon ini dibangun oleh raja dalam era Kerajaan Pagaruyung pada masa lalu. Banyak pengunjung yang tertarik dengan Rumah Bolon karena arsitekturnya yang sangat khas.

Dalam bangunan Rumah Bolon ini terdapat lima pintu dan memiliki 49 kamar. Ada pula ruang musyawarah dan ruang upacara dalam bangunan ini. Selain itu, terdapat juga lumbung padi atau "sao-sao" yang digunakan untuk menyimpan beras. Tak jauh dari rumah Bolon, terdapat juga museum yang menyimpan artefak bersejarah.

Tugu Marga Satryo

Tugu Marga Satryo terletak di jalan Cipto Mangunkusumo, Medan. Tugu ini dibangun untuk menghormati budayawan dan tokoh penting pada era kesultanan Deli, Raden Saleh Sjarif Boestaman. Dibangun pada tahun 1952, Tugu Marga Satryo memiliki bentuk yang sangat unik dan menarik.

Tugu ini dihiasi dengan relief pada bagian permukaannya yang menceritakan tentang sejarah Kesultanan Deli serta gambar tokoh Saleh Sjarif Boestaman lengkap dengan segala atribut budayanya. Tugu Marga Satryo menjadi salah satu tempat wisata sejarah yang penting di Sumatera Utara.

Kesimpulan

Dari ke lima bangunan cagar budaya di Sumatera Utara diatas, setiap bangunan memiliki karakter yang unik serta penuh dengan sejarah dan nilai-nilai budaya. Sumatera Utara adalah tempat yang sangat kaya akan warisan sejarah dan budaya, memiliki banyak obyek wisata terkenal di seluruh dunia.

BACA JUGA:   Budaya Indonesia vs Jepang

Bagi para traveler yang ingin belajar dan mengenal sejarah peradaban Sumatera Utara, ke lima bangunan di atas wajib dikunjungi. Terdapat banyak lagi tempat wisata sejarah dan budaya lainnya yang bisa ditemukan di Sumatera Utara. Nikmati keindahan dan keanekaragaman Sumatera Utara dari bangunan-bangunan cagar budayanya.

Also Read

Bagikan: