Wisata edukasi tulungagung

Gundana

4 Wisata Edukasi di Tulungagung yang Wajib di Kunjungi Wisatawan

Kabupaten Tulungagung merupakan salah satu kota yang termasuk dalam wilayah provinsi Jawa Timur yang memiliki 19 kecamatan, 14 kelurahan dan 257 desa serta memiliki jumlah penduduk sekitar 1.098.557 jiwa pada tahun 2017. 

Tulungagung memiliki arti yaitu berasal dari kata Pitulungan Agung yaitu pertolongan dari sang agung, atau pendapat lain yaitu berasal dari kata tulung yaitu sumber yang besar dan agung artinya besar artinya yakni daerah yang memiliki sumber air yang besar.

Tulungagung dikenal masyarakat dengan ikon industrinya yaitu sebagai salah satu penghasil karya dari marmer menjadi salah satu pusat di Indonesia. Selain itu Tulungagung juga memiliki destinasi wisata yang dapat mengedukasi sambil berlibur yang dapat dikunjungi wisatawan. Berikut kami rangkum 4 destinasi wisata edukasi di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur sebagai berikut :

posterkampungsusudinasty

Wisata Edukasi Kampung Susu Dinasty beralamat di Jalan Raya Gondang, Desa Bakalan, Kecamatan Sidem, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Kampung Susu Dinasty merupakan salah satu wisata edukasi sekaligus menjadi tempat wisata yang menyajikan pengedukasi tentang pengolahan susu mulai dari awal proses pembuatan hingga dapat dikonsumsi. 

Selain itu akan diberikan cara perawatan hewan ternak dengan pemberian makan,minum dan tempat yang nyaman agar hasil susu yang akan diolah menjadi bagus dan baik.

Pada awalnya wisata edukasi ini merupakan sebuah UKM yang dikembangkan menjadi wisata edukasi pada tahun 2015. Selain mendapatkan ilmu dan informasi tersebut, juga tersedia spot atau tempat yang cocok untuk berfoto bersama. 

Fasilitas yang tersedia di Kampung Susu Dinasty antara lain yaitu area parkir, sarana ibadah, toilet, gazebo, kedai susu, wahana permainan anak, kafe dan lain sebagainya. Jika anda ingin berkunjung ke Kampung Susu Dinasty anda akan dikenakan biaya masuk sebesar 5.000 saja.

posterjamboolandwaterpark

HALAMAN :

  1. 1
  2. 2
  3. 3

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya

Lihat Travel Story Selengkapnya

Selanjutnya

Video Pilihan

Keywords:

Agrowisata, Wisata Edukasi Pertanian, Integrasi Media Komunikasi, Karakteristik Pengunjung, Tingkat Pengetahuan Pengunjung

Abstract

Indonesia has a lot of natural wealth that can be used as a ecotourism or tourism village. One of the tourism village developments is in Bono Village, Boyolangu Sub district, Tulungagung Regency. The tourism is Agricultural Education Tourism Belimbing Artha Mandiri Farmer Group. Agricultural education tourism is very potentially visited by tourists because of the quality of products and knowledge given to visitors. Agricultural education tourism managers must raise agricultural education in their tourism, because educational tourism aims to educate visitors about agricultural sciences, so the renewal communication media is necessary to support the achievement of these goals. The purpose this study is to describe the characteristics visitors and analyze the influence of visitor characteristics and the integration of communication media on the knowledge of
visitors. The research method used is Descriptive Quantitative. Determination respondents’ samples using proportionate stratified random sampling techniques, as well as data analysis used is multiple linear regression. The results of this study showed the level knowledge of visitors is at the stage of understanding and the presence a significant influence between the variable characteristics of visitors and the integration of communication media to the level knowledge of visitors.

BACA JUGA:   Tips Membawa Sayuran Hijau ke Gunung agar Tidak Cepat Busuk saat Dibawa Mendaki

TULUNGAGUNG, PETISI.CO – Di Desa Sidem, Kecamatan Gondang, Kabupaten Tulungagung atau sekitar 15 kilometer arah barat dari pusat Kota Tulungagung, wisata yang dikenal dengan nama Kampung Susu Dinasty ini berada.

Untuk menuju lokasi, pengunjung dapat memanfaatkan berbagai transportasi seperti sepeda motor maupun mobil bahkan bus.

Akses jalan menuju lokasi Kampung susu Dinasty relatif baik, meski harus menyusuri jalanan yang berkelok-kelok, namun jangan khawatir, pengunjung cukup mengikuti rambu-rambu petunjuk jalan yang terpasang hingga sampai di lokasi.

Tiket masuk ke kampung susu cukup ramah di kantong, setiap pengunjung hanya cukup membayar bea masuk Rp 5.000. Begitu memasuki kawasan wisata ini, para pengunjung akan disambut oleh spot selfie cantik seperti layaknya bunga sakura.

Kawasan yang terintegrasi dengan peternakan sapi perah ini memiliki beberapa wahana yang menarik untuk dikunjungi.

Pengelola Kampung Susu Dinasty, Ainis Sa’adah kepada media petisi.co mengatakan di lokasi wisata Kampung Susu Dinasty terdapat beberapa tempat edukasi yang bisa dimanfaatkan oleh para pengunjung.

Di antaranya pengenalan tentang sapi perah, memberi makan sapi, memerah susu, pengenalan bio gas hingga memasak susu. Selain itu juga terdapat taman kelinci hingga berkuda serta arena permainan outbound dan anak-anak.

“Wisata ini basisnya adalah peternakan sapi perah, anak-anak di sini kami ajak untuk mengenal lebih dekat tentang binatang, khususnya sapi. Di sini anak-anak bisa praktik cara memerah susu dengan cara manual pakai tangan,” kata Ainis Sa’adah.

Biasanya pengunjung yang datang secara berkelompok dan memilih paket khusus, maka akan dibimbing oleh pemandu wisata. Mereka akan mengajak wisatawan berkeliling di seluruh wahana edukasi dan menjelaskan seluk beluk peternakan sapi perah.

Menurut Ainis, wisata edukasi ini sengaja dibuat sebagai upaya untuk mengangkat nilai ekonomi peternakan dari sisi wisata. Dengan itu diharapkan pengunjung yang rata-rata didominasi oleh anak-anak tersebut akan lebih mencintai dunia peternakan dan tidak takut untuk bercita-cita sebagai peternak.

BACA JUGA:   Htm wisata edukasi

“Sekarang peternakan itu bisa dikelola secara modern dan juga bisa memanfaatkan teknologi terkini,” ujarnya.

Ainis menambahkan, pihaknya juga mengembangkan beberapa wahana yakni taman kelinci serta wisata berkuda.

“Di taman kelinci pengunjung bisa memberi makan atau mencoba memeriksa detak jantung kelinci menggunakan stetoskop, Kampung Susu Dinasty juga nyaman untuk tempat liburan,” terangnya,Senin (23/12/2019).

Wisata Kampung Susu ini rata-rata per hari dikunjungi 500 hingga 1.000 wisatawan lokal Tulungagung serta dari kota tetangga seperti Trenggalek, Kediri, Blitar, Jombang bahkan dari Sidoarjo. Sebagian pengunjung merupakan kelompok pelajar mulai dari jenjang PAUD hingga SMA yang ingin belajar di luar kelas.

Kampung susu ini sendiri sebenarnya adalah Usaha Kecil Menengah (UKM) kreatif yang pada tahun 2015 lalu dikembangkan menjadi lokasi wisata edukasi berbasis peternakan khususnya sapi perah

“Semoga keberadaan kampung susu ini juga membawa efek yang bagus untuk warga masyarakat karena bisa memperdayakan masyarakat sekitar sehingga akan mengurangi angka pengangguran dan perekonomian warga akan semakin meningkat,” pungkas Ainis Sa’adah.

Tidak hanya menawarkan wisata edukasi untuk anak-anak saja, kampung susu Dinasty ini juga dilengkapi dengan banyak spot selfie kekinian, tentu saja ini juga menjadi daya tarik tersendiri untuk muda-mudi yang gemar berselfie. Ada gardu pandang, taman bunga sakura buatan, payung warna warni yang unik, dan banyak lainnya. (par)

STRATEGI PENGEMBANGAN WISATA EDUKASI PETERNAKAN DI KAMPUNG SUSU DINASTY DESA SIDEM KECAMATAN GONDANG KABUPATEN TULUNGAGUNG JAWA TIMUR

Abstrak

Kampung Susu Dinasty merupakan peternakan sekaligus tempat wisata edukasi peternakan. Kampung Susu Dinasty menawarkan wisata edukasi peternakan, wisata keluarga dan daya tarik wisata lainnya. Namun, belum maksimalnya upaya untuk pengembangan wisata edukasi mengakibatkan potensi-potensi yang ada di Kampung Susu Dinasty belum dapat berkembang secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam pengembangan wisata edukasi peternakan Kampung Susu Dinasty yang berlokasi di Desa Sidem, Kecamatan Gondang, Kabupaten Tulungagung. Kemudian dirumuskan strategi untuk pengembangan dengan cara meminimalkan kelemahan dan ancaman, memaksimalkan peluang dan kekuatan. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan kuisioner, pencatatan dan observasi. Data dianalisis secara deskriptif kemudian untuk menentukan strategi pengembangan wisata edukasi peternakan Kampung Susu Dinasty dilakukan dengan analisis SWOT. Berdasarkan diagram analisis SWOT terlihat hasil tertinggi terdapat pada kuadran 1 dengan total 3,457 dengan demikian pengembangan tempat wisata Kampung Susu Dinasty berada pada strategi SO (mendukung strategi agresif) dimana pada kondisi ini memiliki kekuatan yang besar dan peluang yang sangat baik sehingga pengembangan Kampung Susu Dinasty sangat memungkinkan untuk dilanjutkan. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan antara lain menambah wahana baru dan daya tarik baru dengan lahan yang masih ada menggunakan modal sendiri dengan total TAS 5,132 dan melakukan promosi dan meningkatkan SDM agar tetap bersaing dengan total TAS 4,0995.

BACA JUGA:   Chinatown pantai indah kapuk

Referensi

Basiya, R., & Rozak, A. H. (2012). Kualitas Dayatarik Wisata, Kepuasan Dan Niat Kunjungan Kembali Wisatawan Mancanegara Di Jawa Tengah. Jurnal Ilmiah Dinamika Kepariwisataan, XI(2), 1–12.
David, F,R. (2012). Manajemen Strategis. Jakarta: Salemba Empat.
Hermawan, H. (2017). Pengaruh Daya Tarik Wisata, Keselamatan dan Sarana Wisata Terhadap Kepuasan serta Dampaknya terhadap Loyalitas Wisatawan: Studi Community Based Tourism di Gunung Api Purba Nglanggeran. Jurnal Media Wisata, 15(1), 562–577.
Rangkuti, F. (2014). ANALISIS SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis Cara Perhitungan Bobot, Rating, dan OCAI. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Ridwan, A., Azizah, S., & Eka Kusumastuti, A. (2018). Persepsi Pengunjung Terhadap Agrowisata Sapi Perah Nusa Pelangi Di Kabupaten Malang. Jurnal Master Pariwisata (JUMPA), , 57-76. doi:10.24843/JUMPA.2018.v05.i01.p03
Solihin. (2012). Manajemen Strategik Erlangga. Jakarta.
Suherman, D. (2015). Evaluasi Penerapan Aspek Teknis Peternakan pada Usaha Peternakan Sapi Perah Sistem Individu dan Kelompok di Rejang Lebong. Jurnal Sain Peternakan Indonesia, 3(1), 35–42. https://doi.org/10.31186/jspi.id.3.1.35-42
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Alfabeta. Bandung.
Suryadana, M. V. O. (2015). Pengantar Pemasaran Pariwisata. Bandung. Indonesia: Alfabeta
Suwantoro dan Gamal. (2004). Dasar-Dasar Pariwisata. Andi. Yogyakarta.
Wahab, S. (2003). Manajemen Kepariwisataan. Jakarta : PT Pradnya Paramita.

 


Dhahanews.com
– Kampung Susu Dinasty Tulungagung mungkin bisa menjadi alternatif liburan yang menarik.

Kampung Susu Dinasty Tulungagung menawarkan wisata edukasi pengolahan susu sapi dan pertanian organik.

Tak hanya berlibur, di Kampung Susu Dinasty Tulungagung ini kamu bisa sekaligus belajar cara memerah susu dan mengolahnya.

Baca Juga:

My Won Barn Cafe, Tempat Nongkrong di Tulungagung yang Worth It Banget : Super Cozy dan Menunya Lengkap

Selain Sumber Soyo, Ini Deretan Wisata Alam di Kota Kediri yang Sejuk dan Bikin Tenang

Linggarjati Joglo, Glamping Aesthetic di Kaki Gunung Sumbing Magelang, Rasakan Sensasi Negeri di Atas Awan

Juga bertani secara organik melalui sistem hidroponik. Menarik bukan?

Kampung Susu Dinasty ini berada di Desa Sidem, Kecamatan Gondang, Kabupaten Tulungagung

Also Read

Bagikan: